• Beranda
  • Profil
    • Ruang Lingkup
    • Tugas Dan Fungsi
    • Struktur Organisasi
    • Profil Pejabat
    • Sejarah
    • Lambang dan Logo
    • Hymne dan Mars
    • Hubungi Kami
  • Informasi Publik
    • Informasi Berkala
    • Informasi Setiap Saat
    • Informasi Serta Merta
  • Regulasi
  • Publikasi
    • Transmedia
    • Newsletter Moda
    • Daftar Publikasi
    • Booklet
    • Statistik Dan BIT
  • Hubnet
Baca Selengkapnya
22 Dec 2009

www.dephub.go.id DIHARAPKAN TIDAK BERGANTI NAMA

(Jakarta, 21/12/09) Menyusul pergantian nomenklatur Departemen Perhubungan menjadi Kementerian Perhubungan, nama portal Kementerian Perhubungan diharapkan tetap tidak berubah yaitu www.dephub.go.id. Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Moh. Iksan Tatang pada kesempatan Launching & Workshop Portal Web Kementerian Perhubungan Senin 21/12/2009 di ruang Nenggala Kantor Kementerian Perhubungan.

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
19 Dec 2009

DAERAH HARUS PUNYA VISI JAUH KE DEPAN SOAL TRANSPORTASI

(Madiun, 19/12/09) Menteri Perhubungan Freddy Numbery mengharapkan para kepala daerah agar memiliki visi jauh ke depan terkait dengan pembangunan transportasi. Pernyataan tersebut disampaikan Menhub ketika memberikan sambutan dalam peresmian Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) “Madiun Jaya” Sabtu 19/12/09 siang di Kota Madiun.

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
18 Dec 2009

MENHUB DIJADWALKAN KUNJUNGAN KERJA KE JOGYA DAN MADIUN

(Jakarta, 18/12/09) Menteri Perhubungan (Menhub) Freddy Numberi, Sabtu 19 Desember 2009 dijadwalkan akan melakukan serangkaian kunjungan kerja ke Jogyakarta dan Madiun. Menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Perhubungan Bambang S. Ervan, di Yogyakarta Menhub direncanakan akan melakukan peresmian fasilitas transportasi dan pemberian penghargaan yang dipusatkan di Bandara Adusucipto, yaitu peresmian pengoperasian perdana angkutan pemadu moda (bus) Bandara Adisucipto dengan kota Magelang dan Kebumen, penyerahan 78 bus perintis kepada Perum DAMRI serta pemberian penghargaan kepada 3 Perusahaan Otobus (PO) terbaik dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran 1430 H/2009 lalu.Seusai acara di Yogyakarta, Menhub direncanakan akan melanjutkan perjalanan ke Madiun menggunakan kereta api guna meresmikan pengoperasian KRDI (Kereta Rel Diesel Indonesia) yang akan melayani lintas Surakarta-Madiun-Kertosono. “KRDI ini merupakan bagian dari proyek peningkatan sarana perkeretaapian Departemen Perhubungan, dimana pelaksanaan pekerjaannya dilakukan oleh PT INKA,” kata Bambang.  Lebih lanjut Bambang menjelaskan selain peresmian pengoperasian KRDI, Menhub juga akan menyaksikan perjanjian kerjasama di bidang pendidikan transportasi antara Pemerintah Kota Madiun dan Badan Diklat Perhubungan. (BRD)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
16 Dec 2009

FORUM OF ASIAN MINISTER OF TRANSPORT UNITED NATIONS-ESCAP

(Bangkok, 14/12/09) Delegasi Indonesia hadiri Sidang Pejabat Senior Pemerintah (Meeting of Senior Government) dalam rangka Forum Pertemuan Para Menteri Transport Asia - United Nations (UN)-Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP) yang berlangsung di Bangkok, Senin (14/12). Sidang Senior Government UN-ESCAP tersebut dibuka oleh Permanent Secretary, Ministry of Transport of Thailand dan akan berlangsung sampai dengan tanggal 16 Desember 2009, kemudian akan dilanjutkan Pertemuan Para Menteri Transport Asia-UN ESCAP pada tanggal 17-18 Desember 2009.Delegasi yang hadir dalam acara pembukaan sidang tersebut adalah delegasi dari negara-negara : Afghanistan, Armenia, Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Cambodia, China, Democratic People's Republic of Korea, India, Indonesia, Japan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Mongolia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Philippines, Republic of Korea, Russian Federation, Sri Lanka, Tajikistan, Thailand, Turkey, USA, Uzbekistan, dan Czech Republic.Delegasi dari Indonesia yang hadir dalam sidang tersebut dipimpin oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian, Ir. Asril Syafei sedangkan pejabat lainnya adalah : Kasubdit Deseminasi, Direktorat Keselamatan Transportasi Darat, Besti Ernani; Kabid Media Massa dan Opini Publik, J. A. Barata; Kasi Kerjasama Multilateral dan Lembaga Internasional, Ditjen Perhubungan Udara, Agus Subagyo. Kasubag Dokumentasi dan Jaringan Hukum, Ditjen Hubdat, Dinaryati.Rencananya, Forum Pertemuan Para Menteri Transportasi Asia - UN ESCAP dari Indonesia akan dihadiri oleh Wakil oleh Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono.Selain dihadiri oleh delegasi perwakilan negara, sidang ini juga dihadiri oleh perwakilan beberapa badan dunia yaitu : United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), United Nations Environtment Programme (UNEP). Sementara perwakilan khusus dan organisasi terkait yang juga hadir adalah  World Bank, Asian Development Bank (ADB), European Commission (EC), International Union of Public Transport (UITP). Non-Governmental Organizations (NGO) yang hadir : Asian Institute of Transport Development (AITD), International Air Transport Assosiation (IATA), International Roads Assessment Program (IRAP), International Union of Railways (UIC), Gif Research Foundation Japan, International Forum for Rural Transport and Development (IFRTD), Japan International Cooperation Agency (JICA), Japan International Transport Institute (JITI), Korea Maritime Institute (KMI).Acara hari pertama ini melangsungkan beberapa kegiatan :- Pemilihan Ketua Sidang;- Penyusunan Agenda;- Diskusi tentang me-review tentang pelaksanaan dari Deklarasi Busan terhadap pengembang transport di Asia-Pasifik dan pelaksanaan program regional untuk pengembangan transportasi Asia-Pasifik tahap I (2007-2011).- Diskusi tentang isu-isu menonjol di bidang transportasi, yaitu: Transport infrastucture; transport and development; transport and poverty; transport and environtment; transport and society. (JAB)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
13 Dec 2009

THE MINISTER OF TRANSPORT IS OPTIMISTIC IN ACHIEVING THE AIM OF THE 100 DAYS PROGRAM

(Jakarta, 13/12/09) Kementerian Perhubungan telah berhasil menyelesaikan lebih dari separuh program kerja 100 hari yang dirancang lembaganya di masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II. Berdasar pada kenyataan itu, Menteri Perhubungan optimistis seluruh program kerja 100 hari yang dirancang lembaganya itu bisa tercapai secara optimal.”Sekarang, memasuki masa 50 hari kerja Kabinet Indonesia Baru II, ini, kurang lebih 60 persen tugas sudah selesai. Beberapa program yang sudah tuntas sampai 100 persen, sisanya ada yang sudah masuk 90 persen, 60 persen, ada juga yang baru 30 persen. Mudah-mudahan hari ke-100 yang jatuh pada 1 Februari 2010 nanti, semua bisa tercapai dengan baik,” ungkap Menhub Freddy Numberi dalam konferensi pers Evaluasi Kinerja Kementerian Perhubungan 2005-2009 di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Sabtu (12/12).Menhub menjelaskan, dalam program 100 hari ini Kementerian Perhubungan tidak hanya menyusun dan merealisasikan aksi kerja jangka pendek, tetapi juga termasuk menyusun rencana kerja selama kurun lima tahun ke depan. Dalam kontrak kerja dengan Presiden misalnya, sebut Menhub, sedikitnya ada 22 fokus program yang harus dapat diselesaikannya selama kurun lima tahun ke depan.”Untuk program renstra (rencana strategis), kita ada dua fokus. Salah satunya soal regulasi, yaitu menuntaskan RPP empat UU Transportasi yang sudah jadi. Untuk kereta api ada dua RPP yang kita susun, Pelayaran ada tujuh RPP, Penerbangan tiga RPP, dan lima RPP lagi untuk UU LLAJ,” paparnya. Untuk renstra ini sendiri, kita sudah menyelesaikan banyak rencana aksi hingga 100 persen,” pungkasnya.Menhub menyebutkan, beberapa program lain yang juga telah berhasil dituntaskan di antaranya adalah penyusunan cetak biru transportasi multimoda sesuai dengan cetak biro sistem logistik nasional. Program yang rampung pada masa 30 hari kerja kabinet baru ini adalah program penyempurnaan cetak biru transportasi multimoda dalam melayani arus penumpang dan barang di daerah tertinggal, serta di pusat distribusi dan distribusi daerah.Contoh lainnya adalah penyelesaian rencana aksi mengintegrasikan sistem angkutan umum massal perkotaan antar-moda, di mulai di Jakarta dengan penerapan tiket terusan kereta api dan busway. Pada masa 30 hari, Kementerian telah berhasil menuntaskan target untuk berkoordinasi dengan stakeholders terkait; penyusunan konsep desain penerapan tiket terusan KA-Busway; serta persiapan pembuatan purwarupa (prototype) tiket terusan.Program lain yang juga telah dituntaskan adalah inventarisasi data dan informasi, sinkronisasi konsep awal pedoman teknis tentang keselamatan transportasi; serta penyempurnaan konsep awal pedoman teknis keselamatan transportasi.Sementara contoh program yang hampir rampung, salah satunya adalah peningkatan layanan transportasi bagi masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pasca konflik. Sepanjang 30 hari pertama, telah selesai hingga 90 persen, yaitu target pengadaan 78 unit bus perintis dan siapa didistribusikan, pengadaan 6 unit kapal penyeberangan, pemberian subsidi operasional angkutan perintis di 81 lintas, penyelenggaraan angkutan laut perintis di 22 provinsi, serta pembangunan pelabuhan laut perintis di NTT, Sulut, Kaltim, dan Kepri. (DIP) 

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
13 Dec 2009

WE NEED A COMPARATIVE STUDY ON OTHER COUNTRIES’ SERVICE SYSTEM TO IMPROVE OUR COMPETITIVENESS

(Jakarta, 13/12/09) Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan, Indonesia masih perlu mengambil pelajaran dari negara lain tentang pemanfaatan terhadap kesempatan daya saing pada sektor transportasi. Dirinya menilai, daya saing Indonesia saat ini masih sangat lemah, terutama dalam penerapan pola pelayanan transportasi dan administrasi.”Sistem di kita tidak bisa berjalan seiringan dari atas sampai bawah. Masih banyak penyimpangan-penyimpangan terhadap aturan dan regulasi yang terjadi, yang akhirnya mengakibatkan pelayanan tidak berjalan normal dan kadang merugikan masyarakat,” ungkap Menteri Perhubungan Freddy Numberi, dalam konferensi pers evaluasi kinerja Kementerian Perhubungan periode 2005-2009 di Jakarta, Sabtu (12/12).Menhub mengambil contoh Singapura. Negara sekecil itu, menurutnya, adalah contoh negara yang bisa memanfaatkan peluang yang ada dengan maksimal untuk mendatangkan keuntungan yang besar bagi dirinya. Minimnya sumber daya alam yang dimiliki, tidak membuat negara yang luas teritorialnya tak berbeda jauh dengan wilayah DKI Jakarta tersebut pesimis dapat menyerap keuntungan dari negara lain.”Mereka (Singapura) bisa menjadikan pelayanan sebagai asset yang menguntungkan. Coba lihat di Bandara Changi. Di sana parkir pesawat itu gratis, free parking untuk pesawat mana pun yang singgah. Lalu, apa keuntungan yang mereka dapat? Banyak..!” ujar Menhub.Dengan menerapkan pola free parking tersebut, jelasnya, peluang armada untuk bertahan di bandara tersebut akan jauh lebih lama dibandingkan bandara yang jasa parkirnya berbayar. Dengan tenggat waktu bertahan pesawat yang tak berbatas tersebut, pengelola Bandara Changi di antaranya bisa menarik keuntungan melalui jasa pengisian bahan bakar, jasa perbaikan pesawat, serta jasa-jasa dari pelayanan bentuk lain.”Dari penjualan tiket, mereka juga diuntungkan, karena bisa menjual tiket lebih banyak lewat agen-agennya kepada turis-turis asing yang dibawa pesawat-pesawat itu. Artinya, hanya dengan mengandalkan satu-satunya bandara yang mereka punya, mereka bisa dapat untung banyak buat negaranya. Ini yang tidak mau kita tiru, padahal kita punya banyak bandara,” papar Menhub.”Jangankan menerapkan sistem pelayanan free parking, tarif parkir pesawat di Jakarta dan di Balikpapan saja bisa beda. Masak, di Jakarta pesaat parkir Rp 18 ribu per hari, di Balikpapan bisa Rp 18 ribu per jam. Ini kan aneh, padahal payung hukumnya semua sama, sini (Kementerian Perhubungan) yang buat,” imbuh Menhub.Contoh lain yang dikemukakan Menhub adalah terkait kemudahan pada pola pelayanan administrasi, terkait upaya menjaring wisatawan asing. ”Coba Anda ke Rooma (Italia). Di sana, satu hari sekitar lima juta orang keluar masuk Roma. Untuk pengecekan visa di bandara, tidak perlu antre lama-lama seperti di sini. Beda dengan kita, sedikit-sedikit teroris, sedikit-sedikit teroris, bagaimana mau lancar?” ujarnya.Menyikapi hal ini, Menhub mengungkapkan, perlu adanya upaya pembenahan sistem dengan pola harmonisasi dan koordinasi yang baik antar-pihak terkait. ”Kita harus banyak belajar, jangan arogan, harus banyak berbenah diri. Jangan bikin aturan yang susah-susah, yang malah membuat diri sendiri kita tidak bisa bergerak,” tuturnya. (DIP) 

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
05 Dec 2009

PENERBANGAN HAJI PHASE I SELESAI DILAKSANAKAN

(Jeddah, 3/12/08) —Garuda Indonesia telah menyelesaikan penerbangan haji Phase I/Pemberangkatan (dari Indonesia ke Saudi Arabia) pada Selasa (02/12), dengan menerbangkan sebanyak 107.190 jemaah dari sembilan embarkasi dengan ketepatan waktu (On Time Performance/OTP) sebesar 91.42 persen.   Adapun jumlah jemaah dari sembilan embarkasi tersebut, antara lain Banda Aceh sebanyak 3.635 orang (14 kloter),Padang sebanyak 7.391 orang (28 kloter), Palembang sebanyak 7.356 orang (28 kloter), serta Jakarta sebanyak 22.193 orang (49 kloter). Selain itu, Banjarmasin sebanyak 4.736 orang (17 kloter), Balikpapan sebanyak 5.258 (20 kloter), Makassar sebanyak 13.550 orang (42 kloter), Surabaya sebanyak 9.958 (22 kloter), serta Balikpapan sebanyak 5.258 (20 kloter), dan Solo 33.032 (83 kloter).  Dalam pelaksanaan penerbangan haji tahun 2008/2009 ini Garuda mengoperasikan 14 pesawat berbadan lebar sesuai spesifikasi yang ditetapkan Departemen Agama. Keempatbelas pesawat tersebut adalah empat B-747 (kapasitas 455 kursi), tujuh B-767 (kapasitas 325 kursi), dan tiga A-330 (kapasitas 325 kursi).  Untuk pelaksanaan musim haji tahun ini Garuda Indonesia menugaskan 701 awak kabin, yang  terdiri dari 94 awak kabin reguler Garuda Indonesia, dan 607 awak kabin non reguler yang direkrut dari sembilan daerah embarkasi. Garuda Indonesia secara khusus merekrut awak kabin dari sembilan embarkasi tersebut sebagai bagian dari peningkatan “pelayanan” Garuda Indonesia kepada para jamaah untuk mengatasi kendala komunikasi (bahasa), mengingat sebagian jamaah hanya mampu berbahasa daerah. Sementera itu phase pemulangan (Phase II) akan dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2008 hingga10 Januari 2009.  Sekretaris Perusahaan Pujobroto mengungkapkan, seperti yang terjadi pada tahun–tahun sebelumnya, dalam pelaksanaan pemulangan haji pada tahun ini, keterlambatan penerbangan masih mungkin terjadi akibat kongesti (kepadatan lalu-lintas udara) di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. ”Khususnya pada sepuluh hari pertama phase pemulangan, di mana pesawat yang melakukan take-off dan landing mencapai lebih dari 250 flights per hari, dengan rata-rata setiap lima menit terdapat satu pesawat yang melakukan take-off atau landing,” jelasnya. Kepadatan lalu-lintas udara tersebut menyebabkan proses boarding memerlukan waktu lebih lama dibanding biasanya. ”Ini yang menyebabkan keberangkatan pesawat dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah mengalami keterlambatan,” lanjut Pujobroto. Selain karena kongesti (kepadatan) lalu-lintas udara, faktor lain yang sedikit akan menjadi kendala adalah penerapan pemeriksaan keamanan (security check) yang ketat oleh Airport Authority Bandara King Abdul Aziz - baik pemeriksaan yang menyangkut diri jemaah maupun barang bawaannya - termasuk pula pengetatan pemeriksaan dokumen perjalanan, sehingga penyelesaian proses keimigrasian membutuhkan waktu lebih lama. (DIP)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
02 Dec 2009

PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN SUDAH OPTIMAL

(Jakarta, 10/10/08) Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal mengungkapkan, bahwa Pemerintah dan semua pihak yang terlibat telah menunjukkan kerja keras dan pengorbanan maksimal untuk memberikan pelayanan optimal dalam penyelenggaraan angkutan lebaran tahun 2008. Hal tersebut diutarakan oleh Menhub pada kesempatan penutupan Posko Pusat Terpadu Angkutan Lebaran Tahun 2008 di Kantor Departemen Perhubungan, Jum’at 10/10/08.  Selanjutnya Menhub juga menyatakan tentu masih ada kekurangan di sana-sini, tetapi secara keseluruhan dapat dikatakan berjalan dengan cukup lancar.   Berdasarkan survei yang dilakukan pasca Lebaran, tingkat kepuasan masyarakat mencapai 60 persen. ”(Hal ini menunjukkan) Setidaknya, ada peningkatan kepuasan masyarakat yang dicapai,dan  bisa dijadikan sebagai indikator keberhasilan pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan angkutan mudik,” kata Menhub ketika diminta tanggapan terhadap hasil survey tersebut. Lebih lanjut Menhub menjelaskan bahwa kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan angkutan lebaran kali ini, adalah terbangunnya koordinasi yang efektif dari segenap unsur terkait. ”Kalau boleh kita menilai diri kita sendiri, meskipun sebenarnya tidak pantas, kita boleh kasih nilai 7. Tetapi Wapres (Jusuf Kalla) sendiri kasih nilai ’A’ buat kita,” kata Menhub.   Menurut Menhub, bila dibandingkan tahun lalu, jumlah pemudik sepanjang H-7 hingga H+6 apda lebaran tahun ini mengalami peningkatan sebesar 4.57 persen. Yaitu dari 21.296.339 orang pada 2007 lalu menjadi 22.271.436 orang.   Dari seluruh moda, peningkatan jumlah penumpang tertinggi terjadi pada moda angkutan penyeberangan. ”Peningkatan penumpang penyeberangan paling signifikan, mencapai 20.83 persen dibanding tahun lalu, yaitu sebanyak 3.111.400 orang,” jelasnya. Sementara pada 2007 lalu, jumlah penumpang pada moda penyeberangan sebesar 2.575.006 orang.   Meningkatnya jumlah penumpang penyeberangan, lanjut Menhub, salah satunya disebabkan perlintasan ini tidak lagi menjadi ”bottle neck” yang menyebabkan terjadinya penumpukkan kendaraan seperti tahun-tahun sebelumnya. ”Khususnya pada perlintasan Merak-Bakauheni,” kata Menhub.   Bahkan pada saat puncak, imbuhnya, aktivitas penyeberangan di perlintasan terpadat itu dapat mencapai trip optimal hingga 98 trip. ”Ini prestasi. Karena pada tahun-tahun sebelumnya, pada saat puncak hanya mampu dilayani maksimal 79 trip penyeberangan.   Jumlah kapal yang memadai (28 kapal operasi dan 4 kapal cadangan), optimalisasi bongkar muat dan tertibnya penjadwalan kapal, manajemen pengaturan lalu lintas di pelabuhan dan antrean kendaraan, juga komunikasi yang efektif antara petugas pelabuhan dan awak kapal, tegas Menhub, menjadi faktor lain yang berkontribusi terhadap kelancaran penyeberangan di lintasan Merak-Bakauheni.   Peningkatan penumpang tertinggi kedua, terjadi pada moda angkutan laut. Yaitu sebesar 11.83 persen dibandingkan tahun lalu, dari 744.798 orang menjadi 832.973. ”Peningkatan penumpang lainnya ada di moda angkutan kereta api, sebesar 8.26 persen. Dari 2.278.457 orang tahun lalu, menjadi 2.466.721 orang,” paparnya.   Namun, peningkatan jumlah penumpang yang terjadi di masing-masing stasiun pemberangkatan mencapai rata-rata 20 persen. ”Kereta api pada angkutan lebaran tahun ini menjadi primadona masyarakat,” ujarnya.   Alasannya, kata Menhub, kereta api merupakan angkutan yang relatif lebih murah dan aman dibanding angkutan jenis lain. ”Karena itu, pemerintah akan terus berupaya untuk dapat meningkatkan keandalan moda ini. Sehingga ke depan, angkutan kereta api benar-benar mampu berperan sebagai angkutan massal yang memadai dan ideal,” tegasnya.   Penumpang Bus dan Udara Turun  Apabila kereta api menjadi primadona kondisi sebaliknya  terjadi di angkutan udara dan bus. Total jumlah penumpang yang mudik dengan menggunakan armada bus, mengalami penurunan sebesar 4 persen dari tahun lalu. Yaitu dari 6.258.100 orang pada 2007 lalu menjadi 6.043.901 orang tahun ini. Penurunan jumlah pemudik juga dialami moda angkutan udara hingga sebesar 18 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Yaitu dari 1.842.789 penumpang menjadi 1.518.173 penumpang.   Sebaliknya, jumlah pemudik yang menggunakan mobil pribadi dan sepeda motor justeru mengalami peningkatan masing-masing sebesar 9 persen. Yakni dari 4.683.012 orang menjadi 5.094.844 orang untuk mobil pribadi, dan untuk sepeda motor, dari 2.961.915 orang meningkat menjadi 3.203.424 orang.   Ditambahkan Menhub, pemerintah tidak memungkiri masih adanya sejumlah kekurangan dalam pelaksanaan angkutan lebaran kali ini. Seperti masih tingginya jumlah kecelakaan lalu lintas, dan tidak terlayaninya pemudik di stasiun, terminal, pelabuhan, maupun bandara, sehingga menyebabkan terjadinya penumpukkan penumpang.   Menurut data yang dirilis Mabes Polri sepanjang H-7 hingga H+7 Lebaran, atau hingga Kamis (9/10) malam, jumlah kecelakaan lalu lintas selama mudik tahun ini mencapai hingga 1.320 kasus dengan kerugian materiil mencapai lebih Rp 4.8 miliar.   Dari seluruh kecelakaan itu, total korban meninggal dunia pada masa mudik lebaran kali ini mencapai 616 orang. Sedangkan korban luka berat 780 orang, dan luka ringan sebanyak 1.336 orang.   ”Masukan dari semua pihak tetap kita butuhkan. Bahkan kritik pedas pun kita terima sebagai cambuk agar ke depan kita bisa memberikan pelayanan yang jauh lebih baik dari apa yang bisa kita lakukan saat ini,” pungkas Menhub. (DIP) 

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
12 Nov 2009

USAI DILANTIK PRESIDEN, WAKIL MENHUB LANGSUNG HADIRI RAKORNIS PENELITIAN TRANSPORTASI 2009

(Jakarta, 11/11/09) Seusai dilantik oleh Presiden sebagai Wakil Menteri Perhubungan dalam kabinet Indonesia Bersatu II untuk masa bhakti 2009-2014 di Istana Negara, Bambang Susantono langsung menghadiri Rapat Koordinasi Teknis Penelitian Transportasi 2009 di ruang Mataram, Departemen Perhubungan, Rabu, 11 November 2009.Oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi yang membuka acara tersebut, Bambang Susantono sekaligus diperkenalkan kepada keluarga besar jajaran Departemen Perhubungan. “Saya atas nama pribadi dan keluarga besar Departemen Perhubungan mengucapkan selamat datang. Karena saya di angkatan laut, maka biasa bilang welcome aboard in the mother ship. Karena small ship yang lain ada dimana-mana. Tapi di sini kapal induknya, mother ship,” kata Menhub ketika mengucapkan kata sambutannya.Menurut Menhub, sesuai dengan kewenangan yang diamanatkan undang-undang, Presiden berhak menetapkan wakil menteri pada beberapa departemen yang menurut pandangannya diperlukan, dalam konteks ikut membangun dan mencapai sasaran-sasaran bersama yang telah ditetapkan, khususnya dalam bidang ekonomi.wakil menhubMenhub yakin dengan pengalaman Bambang Susantono sebelumnya sebagai Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, maka secara bersama-sama keduanya akan membawa Departemen Perhubungan ini sesuai dengan arah yang ditentukan bersama dibawah kepemimpinan Presiden SBY.Pada kesempatan tersebut Wakil Menhub Bambang Susantono menyatakan bahwa, di dalam sebuah mother ship, tentunya nahkodanya hanya ada satu. Oleh karena itu, tugasnya sebagai Wakil Menhub adalah membantu Menhub dalam rangka mempercepat beberapa hal yang menurut Presiden ingin segera diraih dalam lima tahun mendatang. Namun Wakil Menhub juga mengatakan, satu hal yang diinstruksikan oleh presiden kepada Menhub dan wakilnya adalah masalah conectivity atau keterhubungan.  “Presiden menyatakan ini harus segera diwujudkan karena negara kita adalah negara kepulauan atau archipelago state, bukan continental state. Jadi sebetulnya armada laut lah yang harusnya lebih kuat,” kata Wakil Menhub. (YFA) 

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
12 Nov 2009

RESEARCH HENDAKNYA MENJADI DASAR PENETAPAN KEBIJAKAN

(Jakarta, 12/11/09) Menteri Perhubungan Freddy Numberi menegaskan bahwa dalam pembuat setiap policy atau kebijakan dalam pemerintahan hendaknya didasarkan pada research (penelitian). Dengan penelitian dan pengembangan yang baik, maka kebijakan yang paling tepat akan dapat ditetapkan, tanpa harus mencari-cari lagi. Hal tersebut dinyatakan Menhub dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi Teknis Penelitian Transportasi 2009 di ruang Mataram, Departemen Perhubungan, Rabu, 11 November 2009. “Kalau research & development kita lemah, kita akan mengalami kesulitan. Berdasarkan research & development yang baik, dengan masukan dari para stakeholders, akademisi, dan lain sebagainya, kita akan yakin betul bahwa apa yang kita hasilkan dalam konteks policy jangka panjang itu pasti tepat. Meskipun dalam perjalanan waktu karena perkembangan dan hal lainnya terjadi perubahan-perubahan, penyesuaiannya lebih gampang karena semua kita dasarkan pada research/penelitian yang handal,” kata Menhub. Sementara itu Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono yang juga hadir pada kesempatan tersebut menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan di negara maju justru menjadi jantung dari semua policy. “Karena Policy yang baik adalah policy yang sound based. Saya meminjam istilahnya bapak Menhub research base, kata beliau, yang benar-benar mempunyai landasan. Dan kemudian juga di-share oleh stakeholders,” kata wakil menhub. Selanjutnya, Menhub juga menyatakan bahwa sistem transportasi nasional harus dipadukan secara baik. Menurut Menhub, transportasi adalah dasar dari ekonomi dan kualitas hidup. Sementara itu, perjalanan waktu menunjukkan bahwa infrastruktur, pembangunan tata ruang, dan politik kadang-kadang tidak sejalan, dan butuh sinkronisasi. Untuk itulah diperlukan sinkronisasi atau keterpaduan dalam sistem transportasi. “Harapan saya tidak banyak, di rapat koordinasi ini kita lebih fokus untuk bagaimana sistem transportasi kita padukan secara baik. Karena banyak sekali kajian tentang sistem transportasi nasional, pada tataran nasional, tataran wilayah, maupun tataran lokal,  tingkat nasional, kabupaten, kota, dan lain sebagainya. Memang kalau tidak kita integrasikan dalam suatu sistem yang baik kita akan kesulitan. Sehingga quality of life tadi, melalui suatu teknologi, pengetahuan, SDM, sarana prasarana, dan services, itu harus dipadukan secara baik. Hanya demikian, kita bisa membangun negeri yang kita ini dan berkontribusi secara menyeluruh,” ujar Menhub. Acara Rakornis yang diselenggarakan oleh Badan Litbang Perhubungan ini mengambil tema ”Rakornis Penelitian Transportasi 2009, Kita Upayakan Pemantapan Sistem Transportasi Nasional Yang Efektf dan Efisien”.  Diharapkan, rapat yang diselenggarakan  pada 11-13 November 2009, di Cimacan, Cianjur, Jawa Barat tersebut dapat membuahkan peningkatan sinergi penelitian dan pengembangan dalam rangka mewujudkan sistem transportasi nasional yang efektif dan efisien. (YFA)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
  • ‹
  • 1
  • 2
  • ...
  • 330
  • 331
  • 332
  • 333
  • 334
  • 335
  • 336
  • ...
  • 369
  • 370
  • ›

Pencarian Berita

Berita Terbaru

  • Kunjungi Sejumlah Simpul Transportasi di Jawa Tengah, Menhub Dudy Pastikan Kesiapan Hadapi Nataru

    14.12.2025 146 View
  • Kemenhub Rumuskan Langkah Strategis, Pastikan Keanggotaan Dewan IMO Berjalan Efektif

    13.12.2025 377 View
  • Kemenhub dan Korlantas Polri Perkuat Koordinasi Angkutan Nataru 2025/2026

    12.12.2025 629 View
  • Beri Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik, Kemenhub Gelar AKIP 2025

    11.12.2025 765 View
  • Tinjau Pelabuhan Ajibata, Menhub Dudy Pastikan Kesiapan Nataru di Toba

    11.12.2025 750 View
  • Kemenhub Prediksi Jumlah Penumpang Angkutan Laut di Batam Naik 8 Persen selama Periode Nataru 2025/2026

    10.12.2025 893 View

  • Jl. Medan Merdeka Barat No. 8, Jakarta 10110
  • 151
  • info151@dephub.go.id
Tautan Lainnya
  • Sekretariat Jenderal
  • Inspektorat Jenderal
  • Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
  • Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
  • Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
  • Direktorat Jenderal Perkeretaapian
  • Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda
  • Badan Kebijakan Transportasi
  • Badan Pengembangan SDM Perhubungan
Ikuti Kami

  • Pusat Data dan Teknologi Informasi
Hak Cipta @ 2025 Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. All Rights Reserved.