Toba – Hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub memperkirakan akan terjadi 4,63% atau 5,53 juta pergerakan menuju Sumatera Utara pada masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Angka tersebut membuat Sumut berpotensi menjadi salah satu tujuan favorit pada perayaan di akhir dan awal tahun mendatang. Untuk memastikan kesiapan simpul transportasi, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meninjau Pelabuhan Ajibata, di Kabupaten Toba, Rabu (10/12).

“Toba merupakan salah satu tempat yang pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru cukup ramai penggunaan atau pemanfataan jalur lintas penyeberangan di mana ada sekitar 357 kapal pada wilayah kerja ini,” ujar Menhub Dudy.

Berkaitan dengan pelaksanaan Nataru di Toba, Menhub Dudy telah menginstruksikan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Danau Toba bersinergi dengan stakeholder lain, guna mempersiapkan sarana dan prarana transportasi penyeberangan. Saat ini KSOPP Danau Toba membawahi 10 pelabuhan penyeberangan yang beroperasi antara lain Pelabuhan Penyeberangan Balige, Onanrunggu, Muara, Sipinggan, Ambarita, Tigaras, Simanindo, Ajibata Tomok, Tomok, serta Ajibata. Pelabuhan Ajibata sendiri melayani dua lintas penyeberangan yaitu Ajibata - Tomok dan Ajibata– Ambarita.

Menhub Dudy pun menekankan pentingnya ramp check, jumlah muatan, serta kondisi awak kapal dan cuaca. Terkait ramp check, Menhub Dudy dengan tegass menekankan agar semua pihak memastikan kapal-kapal yang berlayar di Danau Toba adalah kapal-kapal yang laik dan jumlah muatannya sesuai dengan kapasitasnya.

Selain kondisi kapal, Menhub Dudy juga berpesan agar kondisi awak kapal menjadi perhatian. Sebab jika awak kapal kelelahan, konsentrasi saat bertugas bisa berkurang.

Terakhir, kondisi cuaca yang akhir-akhir ini sering berubah juga harus menjadi perhatian. Menhub Dudy berharap, informasi tentang kondisi cuaca disampaikan kepada operator dan masyarakat secara langsung. Dengan begitu, zero accident dan zero fatality dapat terwujud.

“Jangan memberikan kesempatan kepada operator untuk memaksakan diri berlayar apabila kondisi cuaca tidak memungkinkan. Tolong berikan penjelasan kepada masyarakat dengan baik agar masyarakat mengetahui kondisi cuaca dan juga memahami apabila terjadi penundaan keberangkatan atau mungkin pembatalan,” imbuh Menhub Dudy.

Setelah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, Menhub Dudy sempat menyerahkan life jacket kepada awak kapal tradisional yang ada di Danau Toba, juga meninjau KMP Pora-Pora.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Aan Suhanan, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Muhammad Masyhud, Kepala KSOPP Toba Bendro Hutapea, serta Plh. GM ASDP Danau Toba Tri Haryanto.(IND/HH/GT/ETD)