28 May 2018
2746 View
Ramadhan
menjelang, yang Insya Allah bertujuan untuk mencapai kemenangan di Hari Raya
Idul Fitri. Pada hari itu, masyarakat Indonesia terutama umat Muslim memiliki
tradisi unik yaitu mudik, pulang ke kampung halaman masing-masing untuk
bersilaturahmi dengan handai taulan. Proses mudik itu sendiri merupakan suatu
hal yang besar mengingat hal ini akan melibatkan pergerakan masif masyarakat
dari pusat populasi tempat tinggal atau tempat kerja ke wilayah asal
masing-masing. Pada tahun 2017 yang lalu, tercatat lebih dari 18 juta orang
melakukan perjalanan mudik ke kampung halamannya. Untuk tahun ini, Kementerian
Perhubungan memperkirakan adanya peningkatan jumlah pemudik hingga mencapai
angka 19,5 juta orang.Beragam moda
transportasi digunakan oleh para pemudik tersebut. Pada mudik tahun 2017 yang
lalu tercatat 8 juta orang menggunakan moda transportasi darat, 5,8 juta penumpang
menggunakan KA, 3 juta orang mudik dengan pesawat terbang dan 1,72 juta orang menggunakan
kapal laut. Khusus moda transportasi darat, wahana yang digunakan bisa sangat
beragam mulai dari bis, mobil pribadi, bahkan hingga sepeda motor. Khusus yang
terakhir, Kementerian Perhubungan memberikan perhatian lebih, mengingat resiko yang
harus dihadapi oleh para pemudik dalam perjalanannya. Menteri Perhubungan
menyatakan bahwa 70% dari kecelakaan transportasi dialami oleh pengendara
sepeda motor (Transportation Review: Indonesia Jelang Mudik 2018). Sementara
Ditjen Perhubungan Darat memprediksi bahwa pada mudik tahun 2018 ini jumlah
pengguna sepeda motor akan mencapai angka 6,39 juta orang.Di samping resiko
di atas, para pesepeda motor juga menghadapi potensi gangguan kesehatan dalam
perjalanannya. Hal ini terutama adalah apabila perjalanan tersebut menempuh
jarak yang cukup jauh yaitu lebih dari 4 jam perjalanan. Potensi gangguan
kesehatan yang mungkin timbul adalah sbb:
1.DehidrasiPara pesepeda motor terpapar langsung pada suhu luar dan sinar
matahari, yang di iklim tropis seperti di Indonesia dapat berkisar antara 30
hingga 35o C. Hal ini dapat menimbulkan potensi dehidrasi yang dapat
berujung pada penurunan fokus, pusing bahkan kehilangan kesadaran.2.Inhalasi karbon monoksidaPara pesepeda motor menggunakan kendaraan yang terbuka, sehingga
dapat langsung terpapar pada karbon monoksida yang dikeluarkan oleh kendaraan
bermotor lainnya. Hal ini akan lebih parah terjadi dalam kondisi jalanan yang
ramai, padat atau macet. Masuknya CO ke dalam tubuh dapat berakibat
terganggunya fungsi pernafasan, mengurangi kesadaran atau bahkan hingga pingsan
atau keracunan gas CO.3.KelelahanPosisi
pesepeda motor yang harus duduk sepanjang perjalanan dengan memegang setang
kemudi serta merasakan vibrasi (getaran) dari mesin motornya dapat menimbulkan
kelelahan (fatigue). Hal ini pada umumnya dapat ditandai dari munculnya rasa
pegal di pinggang, punggung, leher, bahu, dan lengan. Disamping itu, panas yang
muncul dari kerja mesin motor yang dirasakan oleh seorang pengendara dalam
kurun waktu yang lama juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Kelelahan
apabila bertumpuk dan mewujud dalam kondisi yang ekstrim dapat berujung pada
kelambatan kemampuan berpikir atau pengambilan keputusan.Mempertimbangkan
hal-hal tersebut di atas, Kementerian Perhubungan telah lama mengupayakan
penyediaan alternatif transportasi lain yang lebih layak bagi para pemudik
motor. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan program Mudik Gratis
Kemenhub. Para pesepeda motor yang akan pulang kampung difasilitasi dengan
program ini untuk dapat menggunakan moda transportasi lain yang lebih menjamin
keselamatan, keamanan, dan kesehatan yaitu menggunakan bis, KA dan kapal laut.
Untuk tahun 2018 ini, Kemenhub telah membuka pendaftaran mudik gratis secara
online melalui laman mudikgratis.dephub.go.id. Disebutkan dalam laman tersebut
bahwa moda transportasi KA dapat mengakomodir 464 sepeda motor per hari.
Sementara untuk moda kapal laut, tersedia total alokasi untuk 15.200 sepeda
motor pada rute Jakarta-Semarang. Pendaftaran juga dapat dilakukan secara on
the spot, salah satunya berlokasi di kantor pusat Kemenhub Jl. Merdeka Barat
No. 8 Jakarta Pusat, bertempat di lobby Gd. Cipta. Oleh karena itu, kepada para
pesepeda motor yang akan mudik, manfatkanlah program ini untuk dapat melakukan
perjalanan yang lebih sehat sehingga dapat bersilaturahmi dengan keluarga di
kampung halaman dalam kondisi yang lebih baik.(BALAI KESEHATAN
PENERBANGAN)
-
Biro Komunikasi dan Informasi Publik