(Jakarta, 04/05/10) Tidak hanya senang mengutak-atik formula untuk menciptakan sistem transportasi Nasional yang ideal, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono ternyata masih menyediakan ruang di kepalanya untuk menghafal naskah kesenian ketoprak. Bertempat di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat, 7 Mei 2010, pukul 19.00 WIB, Wamenhub akan memperlihatkan aksinya memainkan salah satu lakon ketoprak dalam episode "Hilangnya Keris Naga Sosro Sabuk Inten".
 
Bermain di dunia ketoprak memberikan pengalaman tersendiri bagi dirinya. Karena menurutnya, ketoprak tidak hanya memberikan manfaat bagi penyukanya, melainkan juga para pelakon yang memainkan peran di dalamnya ”Main ketoprak ini untuk mem-balance antara otak kiri dan kanan, agar seimbang antara emosi, roso (perasaan) dan daya pikir,” ujar Wamenhub.
 
Meski harus menghafal script layaknya bintang sinetron, hal itu bukan dianggap beban karena banyak filosofi hidup yan bisa dipelajari dari cerita legendaris seperti ini. Menjaga keseimbangan otak menjadi sangat penting bagi Wamenhub, mengingat tingginya beban pekerjaan yang harus ditanggungnya saat ini. Hal itu agar segala keputusan yang diambilnya tidak diambil dengan serta-merta tanpa landasan yang kuat.
 
Pada pagelaran tersebut, Wamenhub akan berperan sebagai Tumenggung Palindih. Dalam episode ini, Wamenhub harus memborgol tokoh Gajah Sora yang diperankan Dirut RRI Parni Hadi. Tumenggung yang dianggap pengkhianat.
 
”Cerita ini layaknya kondisi sekarang, banyak intrik dari berbagai kepentingan, sementara Gajah Sora sebenarnya adalah Tumenggung Demak yang memiliki integritas dan kejujuran,” paparnya.
 
Yang jelas, kisah ini tidak akan semenarik apa yang diungkapkan Wamenhub, jika kita tidak menyaksikan langsung aksinya nanti. Pagelaran Ketoprak Guyonan Campur Tokoh "Puspo Budoyo" ini sedianya akan dihadiri Presiden RI dan beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, yang juga akan menyaksikan adegan ini. (DIP)