BELITUNG - Transportasi masal di Kabupaten Belitung masih
sangat minim. Terlihat dari banyaknya kendaraan roda dua dan kendaraan roda
empat pribadi yang melenggang di jalan raya, sedangkan angkutan umum tidak
tampak.
Saat ini, hanya ada taksi dengan armada terbatas dan dua bus damri pemadu moda
dari bandara H.As. Hanandjoeddin ke kota Belitung yang beroperasi.
Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko
Setijowarno mengemukakan, penyediaan transportasi masal sudah harus segera
direalisasikan.
"Apalagi Belitung adalah salah satu destinasi wisata dengan jumlah
pengunjung yang tinggi," kata Djoko.
Minimal, lanjut Djoko ada perhatian pada jam-jam sekolah, sehingga siswa tidak
perlu lagi membawa kendaraan dari rumah menuju sekolah.
Untuk itu, lanjut Djoko, pihaknya mendukung dengan membantu buatkan Masterplan
Transporasi Umum. Penerapannya dikembalikan lagi kepada pihak Kabupaten.
Kepala Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) H.As. Hanandjoeddin, Suparno
mengemukakan, untuk transportasi dari dan ke bandara, saat ini ada bus Damri
yang melayani dengan biaya Rp25.000/penumpang.
"Masih sosialisasi karena baru satu bulan ini diresmikan, diharapkan,
masyarakat akan mulai berpindah ke kendaraan umum untuk dan dari bandara,"
kata Suparno.
Hal itu, lantaran kebanyakan masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan
pribadi atau carter yang akan membawa mereka sampai depan rumah setelah turun
pesawat. (CHA)