Jakarta - Tiga proyek strategis transportasi kerjasama Indonesia dan Jepang yang saat ini sedang dibangun dan dikembangkan akan meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia. Ketiga proyek tersebut yakni MRT Jakarta, Pelabuhan Patimban dan Kereta Semi Cepat Jakarta-Suarabaya. Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menghadiri acara Perayaan 60 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang yang berlangsung di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Sabtu (20/1).
Pada ketiga proyek transportasi tersebut, Jepang memberikan bantuan berupa pinjaman kepada Pemerintah Indonesia, dengan rata-rata waktu pengembalian pinjaman selama lebih kurang 50 tahun.
“Oleh karenanya saya menghargai Jepang memberikan suatu dukungan kepada kita dengan proyek yang strategis. Kami siap mengawal proyek itu agar proyek-proyek itu bermanfaat bagi masyarakat dan meningkatkan daya saing Indonesia sesuai anjuran dan arahan Presiden Joko Widodo,” ujar Menhub.
Menurut Menhub dengan proyek ini diharapkan ada satu nilai tambah tertentu yang bermanfaat untuk Indonesia. Contohnya seperti proyek MRT Jakarta yang akan mengubah wajah transportasi kota Jakarta. Dengan MRT, Jakarta akan menjadi kota yang memiliki transportasi massal mumpuni. Sehingga mengurangi bahkan menghilangkan kemacetan.
Sedangkan Pelabuhan Patimban akan menambah kapasitas 7 juta TEUs, sehingga akan ada dua kali lipat kapasitas selain Tanjung Priok. Jakarta dan sekitarnya akan menjadi wilayah hub yang kuat, yang akan mempermudah para eksportir dan importir untuk berdagang dari dan ke Indonesia. Dan untuk Proyek Kereta Api Semi Cepat Jakarta-Surabaya itu adalah suatu proyek transportasi yang membuat nilai-nilai baru di mana menghilangkan perlintasan sebidang dan membuat jarak Jakarta-Surabaya hanya ditempuh dalam waktu 5 jam.
“Ini semua suatu hal-hal baru yang merupakan quantum leap bagi suatu pelayanan transportasi di Indonesia,” pungkas Menhub.
Untuk realisasi ketiga proyek tersebut, Menhub mengatakan bahwa tahun ini MRT Jakarta akan selesai, Pelabuhan Patimban ditargetkan tahun 2019 selesai, dan Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya akan dimulai tahun 2018 dan paling lambat 2019.
“Sehingga dalam waktu 2-3 tahun semuanya selesai dan ada suatu nilai tambah baru bagi Indonesia,” tambah Menhub.
Sementara itu untuk peningkat infrastruktur transportasi lain kerjasama dengan Jepang, Menhub menyebutkan saat ini sudah banyak seperti inisiatif-inisiatif yang sudah didiskusinya seperti proyek-proyek tentang kereta api, pelabuhan dan lain sebagainya.
“Kita sedang diskusikan. Saat ini kami sedang konsentrasi dulu di tiga proyek ini karena tiga proyek ini besar sekali dan memberikan arti bagi kita semua,” tutup Menhub. (HH/TH/AL/BI)