Isu tender ulang KA bandara termasuk salah satu isu yang mendapat sorotan banyak media pekan ini dan ikut berkontribusi atas pembentukan sentimen positif. Namun, terdapat opinion leader yang memberikan pernyataan yang bernada negatif atas rencana pemerintah tersebut. Pernyataan tersebut dilansir Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit, yang dikutip Investor Daily pada Rabu (8/12).
Danang Parikesit menyoroti lamanya proses pembebasan lahan yang bisa berdampak pada lambannya realisasi proyek tersebut. Harusnya, agar proyek itu cepat terealisasi, pemerintah harus lebih berani dalam melakukan terobosan pembebasan lahan. Keberanian itu adalah dengan mengalokasikan anggaran dalam tempo lebih cepat lagi, bukan bertahap selama tiga tahun.
Ia berpendapat seharusnya pembebasan lahan proyek KA Bandara Soetta bisa mengadopsi pembebasan lahan tol Kanci-Pejagan yang murni dilakukan oleh swasta. Dengan cara itu, pembebasan lahan bisa lebih cepat dan fleksibel, karena investor terpacu untuk segera menuntaskan pembebasan lahan untuk meminimalkan penurunan kelayakan proyek akibat pembebasan lahan yang mandek terlalu lama.
Investor Daily tercatat sebagai satu-satunya media yang mengutip pernyataan pengamat terkait langkah pemerintah menender ulang proyek KA Bandara Soekarno-Hatta tersebut. Hal ini mengingat media yang lain menggunakan angle dari sisi regulator dalam menyoroti isu tersebut.
Kritik dan masukan yang dilontarkan MTI hendaknya menjadi bahan pertimbangan. Antisipasi dengan menjelaskan skema kerja yang dipersiapkan dan alasan yang mendasari keputusan tersebut kiranya bisa meredam respon negatif. (JAB)