Pekan ini kisruh penerapan kebijakan agen inspeksi memasuki babak baru. Topik yang cukup mengemuka masih terkait dengan pembahasan besaran tarif agen inspeksi (RA) yang masih alot. Perspektif pemberitaan tersebut diturunkan oleh Media Indonesia (19/09) dengan melansir pernyataan sejumlah kalangan pelaku usaha, yakni Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Natsir Mansyur, serta Ketua Dewan Pembina Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Chris Kanter. Menurut Natsir, tim kecil yang terdiri dari pihak Kementerian Perhubungan dan kalangan pengusaha, serta PT. Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara masih alot membahas pengurangan beban biaya. Kalangan pelaku usaha mengharapkan tarif akhir pengecekan RA kurang lebih Rp 100/kg. Sementara Chris Kanter menengarai konsumen perusahaan logistik sudah mulai terkena imbas penaikan tarif RA.

 

Binis Indonesia (20/09) turut mengutip pernyataan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Natsir Mansyur, terkait dengan niat Kadin yang akan memanfaatkan rencana kedatangan Uni Eropa awal Oktober untuk mempercepat penyusunan rekomendasi penyempurnaan inspeksi keamanan kargo. Natsir menyatakan kehadiran Uni Eropa akan memberikan gairah ekstra bagi pemangku kepentingan dalam meluruskan sejumlah persoalan yang belum selesai terkait dngan implementasi kebijakan Regulated Agent (RA). Natsir juga mendesak Kemenhub agar segera menerbitkan surat keputusan tentang aktivitas tim kecil yang bertugas merumuskan kebijakan termasuk tarif dan prosedur pemeriksaan. Tim tersebut ditargetkan selesai melakukan kajian maksimal akhir September ini. Bisnis Indonesia juga tercatat melansir pernyataan Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) untuk Bandara Soekarno-Hatta Arman Yahya.

 

Sementara perspektif negatif terkait isu ini diantaranya disumbang oleh pemberitaan Kompas (23/09). Harian ini mengkritik kinerja tim kecil yang hingga Kamis (22/09) belum juga mulai bekerja. Padahal, tim kecil tersebut telah dibentuk sejak Rabu (07/09). Harian ini tercatat melansir pernyataan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspres Indonesia (Asperindo) M. Kadrial dan Wakil ketua Umum Kadin Bidang Moneter, Fiskal dan Kebijakan Publik Hariyadi Sukamdani. Perspektif serupa turut dimuat oleh Investor Daily (23/09) dan Media Indonesia (23/09) dengan menurunkan spokeperson yang sama. Secara umum tone pemberitaan mayoritas media dalam mengulas topik ini cenderung beragam, namun masih didominasi sentimen netral. (JAB)