Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mulai memasang alat keselamatan untuk meminimalkan tabrakan kereta api pada tahun ini. Alat keselamatan automatic train protection (ATP) itu dipasang pada tiga unit KRDE Prambanan Ekspres, dua unit KRDE Madiun Jaya, dan dua unit KA Uji Ditjen Perkeretaapian. Diharapkan, seluruh kereta api di Jawa telah dilengkapi alat keselamatan tersebut pada tahun 2015.
Mekanisme kerja ATP dapat menghentikan kereta api dengan otomatis begitu sinyal berhenti dilanggar baik oleh karena pelanggaran disengaja ataupun tidak disengaja. Otomatisasi ini terjalin melalui konektivitas antara perangkat di ruang kemudi di lokomotif dan track balise atau sensor pergerakan kereta.
Isu ini sudah mulai bergulir di media massa sejak awal pekan lalu. Sayangnya, gaung dari isu ini belum maksimal karena hanya sedikit media massa yang mengangkat isu ini dalam pemberitaannya.
Isu ini perlu dipublikasikan secara lebih luas kepada media massa sehingga masyarakat luas mengetahui program positif ini. Hal itu dapat dilakukan dengan mengungkapkan hal-hal baru dari penerapan ATP.
Upaya pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap segi keselamatan, keamanan dan kenyamanan terhadap kegiatan moda transportasi di dalam negeri. Salah satunya sudah diterapkan pemerintah melalui pemasangan ATP pada sejumlah kereta api.
Kementerian Perhubungan tentu optimis akan turunnya jumlah kecelakaan kereta api dalam kurun waktu kedepan seiring dengan makin banyaknya kereta api yang dipasangi alat ATP. Hal ini perlu digambarkan dengan memberikan informasi mengenai estimasi angka atau persentase penurunan jumlah kecelakaan kereta api untuk tahun ini dan beberapa tahun ke depan. Pemasangan ATP juga akan diterapkan terhadap semua kereta api di Jawa dan di daerah lainnya, termasuk untuk kereta api komuter. (JAB)