(Balikpapan, 7/7/2010)  Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Perhubungan, M. Ikhsan Tatang  Rabu (7/7/10) membuka secara resmi The 7th Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, and Philiphines East Asian Growth Area (BIMP EAGA) Transport/Infrastructure and Information Communication Techonology Development (TIICTD) Cluster Meeting di Hotel Grand Senyiur Balikpapan. 

Fokus kegiatan pertemuan BIMP EAGA kali ini adalah evaluasi terhadap road map 2006-2010 guna melihat apa yang sudah dikerjakan dan yang belum sehingga dapat dilakukan review untuk roadmap tahun 2010-2015. Penjelasan tersebut disampaikan Sesjen Tatang kepada pers usai membukan secara resmi acara tersebut. Menurutnya sangatlah penting untuk melakukan evaluasi atas perkembangan dan pencapaian pelaksanaan roadmap yang sebelumnya.   

Dalam roadmap 2006-2010, terdapat beberapa proyek transportasi yang potensial, diantaranya di bidang perhubungan udara terdapat kerjasama penerbangan di kawasan-kawasan BIMP EAGA, seperti di Tarakan, Manado, Gorontalo, Balikpapan. Di bidang perhubungan darat, setelah terbangun transportasi darat yang menghubungkan Kuching-Pontianak, pada Road Map BIMP EAGA 2011-2015 akan dirancang pula transportasi darat dari Brunei Darussalam ke Kalimantan Timur melalui Malino atau Penajam. 

Hal ini menurut Tatang penting mengingat  prosentase warga Indonesia yang bekerja di Brunei Darussalam cukup besar dan mayoritas berasal dari Indonesia bagian timur. Oleh karena itu, transportasi antara Indonesia dan Brunei Darussalam perlu ditingkatkan dengan mempercepat jalur transportasinya. Dengan jalur tersebut, diharapkan transportasi antara Brunei Darussalam-Kalimantan Timur menjadi lebih efisien. Bahkan menurut Tatang, pihak Brunei Darussalamlah yang meminta Indonesia untuk terus memperbaiki jalur transportasi Brunei Darussalam-Indonesia. 

Mengingat hal tersebut pertemuan ini tidak hanya melibatkan Kementerian Perhubungan, tapi juga melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perdangan dan Perindustrian, Asean Development Bank, (ADB) dll. Menurut Tatang, pihak ADB sangat responsif terhadap rencana-rencana dalam roadmap tapi saat ini pihak ADB masih melakukan  pengkajian-pengkajian. 

Dengan dijadikannya Balikpapan sebagai tuan rumah pertemuan ini, Tatang berharap, pemerintah daerah Kalimantan Timur dapat memanfaatkan pertemuan ini dengan sebaik-baiknya. “Saya harap pertemuan ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah Kaltim dengan menyampaikan presentasi tentang misalnya kemudahan-kemudahan dalam berinvestasi di wilayah Kaltim”, harapnya. 

Pada pertemuan yang berlangsung selama 2 hari ini yaitu 7-8 Juli 2010, pihak Brunei Darussalam diketuai oleh Poh Eng Hong, Direktur Kementerian Transportasi dan Komunikasi Brunei Darussalam sekaligus Ketua Kluster TIICTD. Sementara Malaysia diwakili oleh Safri Bin Haji Zainudin, Sekretaris Tetap Kementerian Pembangunan Infrastruktur dan Komunikasi Sarawak dan pihak Filipina dipimpin oleh Ildefonso T. Patdu Jr, Asisten Sekretaris Departemen Transportasi dan Komunika. (RY)