JAKARTA – Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengapresiasi penuh kesuksesan tes sinyal Proyek Palapa Ring Tengah ini. Djoko mengatakan dengan capaian ini maka dapat semakin mendukung dan mengoptimalkan kegiatan transportasi dan juga kinerja Kementerian Perhubungan di pulau-pulau terluar.
“Dengan adanya Palapa Ring Tengah ini maka akan membuka keterisoliran wilayah-wilayah terpencil. Terlebih UPT di bawah Kemenhub tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk kapal-kapal patroli milik Kemenhub juga akan dapat termonitor dengan baik dari Kantor Pusat Kemenhub di Jakarta,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono, Jumat (18/1).
Hari ini (18/1) dilakukan Tes Sinyal Palapa Ring Tengah yang merupakan proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dari Kemenkominfo. Beberapa Kementerian Lembaga terlibat dalam proses tes sinyal ini, yaitu Kementerian Perhubungan bersama Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kesehatan, Markas Besar TNI, dan unsur pemerintah daerah.
Acara tes sinyal ini dilakukan melalui video conference oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, langsung dari Kota Tahuna, ibu kota Kabupaten Kepulauan Sangihe, dengan Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono dan Inspektur Jenderal Mabes TNI Mayjen Muhamad Herindra yang berada di Jakarta.
Proyek Palapa Ring Tengah ini nantinya akan memenuhi kebutuhan telekomunikasi berbasis data dengan jaringan kabel fiber optic yang menjangkau 17 kabupaten dan kota terpencil di wilayah Indonesia bagian Tengah, yaitu Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara, sampai dengan Kepulauan Sangihe Talaud.
Pada kesempatan yang sama Sekretaris Jenderal juga mengapresiasi Kemenkominfo yang telah melengkapi prasarana sejumlah bandara dengan perangkat monitoring frekuensi. Dengan alat ini maka pilot-pilot pesawat yang melintas tidak lagi terganggu komunikasinya.
“Terimakasih kepada Pak Menkominfo yang telah memasang perangkat monitoring frekuensi di 60 bandara. Sehingga saat pesawat mendarat maupun pada saat take off diharapkan pilotnya itu tidak mendapat gangguan dari ataupun interferensi frekuensi dari pengguna yang lain,” pungkas Djoko.
“Kami benar-benar sangat senang dan bangga dengan pencapaian ini. Semoga dapat meningkatkan kinerja kami dalam rangka merangkai dan menyatukan NKRI,” kata Djoko. (GD/RDL/CA/HA)