(Denpasar, 03/12/10) Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan Kementerian Infrastruktur dan Transportasi Jepang  menandatangani naskah kerjasama saling pengertian dalam bidang penguatan infrastruktur pelabuhan, perkepalan, bandara, mass rapid transportation (MRT), dan kereta api berkecepatan tinggi.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan realisasi kerjasama dua kementerian perhubungan diharapkan berlanjut tahun depan. ''Kami harapkan ada langkah kongkrit bantuan Jepang untuk tingkatkan domestik konektivitas dan pembangunan infrastruktur transportasi melalui kerjasama dua kementerian ini,'' katanya di Denpasar, Jumat (3/12).

Kesepakatan kerjasama  berlangsung pada pertemuan tingkat pertama antara wakil menteri perhubungan Indonesia - Jepang pada Jum'at (3/12). Pertemuan kerjasama dua kementerian perhubungan ini adalah untuk yang pertama kalinya. Sebelumnya, kerjasama Indonesia di sektor transportasi berlangsung dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Prioritas pemerintah, kata Bambang, merealisasikan kerjasama penguatan infrastruktur sektor pelabuhan, perkapalan, bandar udara, MRT, dan kereta api berkecepatan tinggi. "Diharapkan dalam pertemuan tahunan tahun depan nilai kerjasama sudah dapat diketahui," ujarnya.

Lebih lanjut, menurut Bambang, penandatangan kesepakatan antara pejabat teras dua kementerian perhubungan merupakan payung hukum kerjasama bilateral di sektor transportasi. Kementerian Infrastruktur dan Transportasi Jepang diwakili Wakil Menteri, Masamufi Shukuri.

Kerjasama bilateral, katanya, bersifat kepentingan bersama sehingga tidak ada imbalan langsung terkait kerjasama ini dari pemerintah Indonesia. "Ini mutual understanding, kepentingan bersama antara pemerintah dan pemangku kepentingan di Jepang dengan pemerintah Indonesia untuk mengembangkan transportasi di Indonesia," kata Bambang Susantono. (JAB).