Surabaya – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Selasa (21/01) melakukan Rapat Koordinasi membahas beberapa hal mengenai rencana pengembangan transpotasi di Jawa Timur. Salah satu poin yang dibahas dalam rapat tersebut adalah pengembangan konektivitas transportasi di Jawa Timur yang tersambung antara Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbang Kertosusila).
Lebih lanjut Menhub mengusulkan untuk pengelolaan konektivitas Gerbang Kertosusila agar antara Pemerintah Daerah Jawa Timur membuat suatu perusahaan bersama-sama, dilain pihak Kementerian Perhubungan akan mempelajari studi dari konsultan Jerman yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menentukan pilot project di ruas-ruas tertentu.
“Ada beberapa yang kita putuskan tadi salah satunya tentang moda perkeretaapian, kita akan pelajari studi yang dilakukan oleh Pemprov Jatim dan kita akan tetapkan pilot project di ruas tertentu namun saat ini belum ditentukan lokasinya dimana, kemudian kami mengusulkan agar Pemda Jatim membuat perusahaan bersama-sama untuk mengelola Gerbang Kertosusila ini ” ucap Menhub Budi Karya.
Menhub juga mengusulkan agar pembiayaan dilakukan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP) agar biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak terlalu berat.
“Saya memang mengusulkan agar ini langsung KPBU atau PPP sehingga kita tidak terlalu berat pembiayaannya, nanti kita ada suatu sesi dimana ibu Gubernur atau Bapak Wakil Gubernur datang ke Jakarta untuk kita bahas bersama (pelaksanaannya) ” pungkas Menhub Budi Karya.
Disaat yang bersamaan dalam rakor tersebut juga membahas pengukuran kapal-kapal yang ada, Menhub Budi Karya Sumadi menekankan dalam pengukuran kapal terdapat aspek safety sehingga penting dilakukan oleh petugas pengukuran kapal yang memenuhi kompetensi. Dalam rapat tersebut Kementerian Perhubungan memberikan kesempatan pada Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Jawa Timur untuk belajar di Kementerian Perhubungan agar jumlah tenaga ahli ukur kapal dapat ditingkatkan lagi.
“Banyak sekali kapal-kapal yang diukur, padahal pengukuran kapal itu bukan semata-mata mengukur tetapi aspek safety juga termasuk. Oleh karenanya kami sudah bisa bersama-sama dengan Pemda Jatim untuk membuat gerai-gerai akan tetapi yang penting juga adalah jumlah pengukur kapal bisa ditingkatkan dengan Kementerian Perhubungan memberikan kesempatan ASN dari Jatim untuk belajar sehingga nantinya lambat laun pekerjaan yang mustinya tersentralisir dapat dilakukan (Pemda)” ujar Menhub Budi Karya.
Sebagai informasi, Rakor ini merupakan rapat tindaklanjut dari rapat yang berlangsung di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020).
Dapat pula disampaikan bahwa pada November 2019, telah dikeluarkan Perpres Nomor 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbang Kertosusila ), Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS), serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan. Percepatan pembangunan di kawasan tersebut perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing kawasan yang berdampak pada pertumbuhan investasi dan peningkatan perekonomian nasional yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Dalam Perpres tersebut disebutkan bahwa Percepatan pembangunan dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan berkelanjutan oleh stakeholder terkait sesuai dengan Rencana Induk pembangunan kawasan tersebut.
Gerbang Kertosusila merupakan rangkaian daerah industri yang disiapkan konektivitas transportasi umum dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Sejumlah pengembangan infrastruktur transportasi yang dilakukan di Jawa Timur pada tahun 2015-2020 untuk mendukung konektivitas Gerbang Kertosusila : di sektor transportasi darat, yaitu Terminal Tipe A di 7 lokasi, UUKPB di 18 lokasi, Skema Buy The Service di 32 lokasi, Pelabuhan Penyeberangan di 40 lokasi.
Di sektor transportasi perkeretaapian yang dilakukan pada tahun 2020-2024 meliputi rencana layanan kereta api regional, pembangunan jalur ganda lintas selatan (Sidoarjo-Tulangan-Gunung Gangsir, Wonokromo-Mojokerto, Mojokerto-Jombang), rencana akses kereta api menuju Pelabuhan Teluk Lamong, rencana akses monorail dan tram, rencana akses kereta api menuju Bandara Juanda, dan peningkatan kecepatan kereta api Jakarta-Surabaya melalui jalur tunggal tambahan lintas Cikarang-Surabaya.
Di sektor transportasi laut yaitu pengembangan pelabuhan pada kawasan Bromo-Tengger-Semeru, Gerbangkertosusilo, Kepulauan Madura, Selingkar Ijen, Selingkar Wilis dan Selatan. Selain itu, program penyelenggaraan transportasi laut di wilayah Jawa Timur (jaringan trayek kapal perintis dan rute tol laut) serta program keselamatan dan keamanan pelayaran Jawa Timur (dukungan kapal patroli, sistem bantu navigasi pelayaran, dan kapal kenavigasian).(MM/RDL/YSP/HA)