Lebaran tinggal dua pekan lagi. Berbagai persiapan penanganan kendaraan arus mudik Lebaran sudah dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama kementerian dan pihak terkait lainnya, baik pada moda darat dan kereta api, moda laut, maupun moda udara.

Para pemudik perlu mendapatkan informasi mengenai kesiapan armada pada masing-masing moda untuk setiap rute/jurusan dan juga bus, truk, dan kapal bantuan milik TNI/Polri serta bus-bus milik perusahaan yang dilibatkan dalam kegiatan  mudik Lebaran, serta jumlah personel  Kemenhub dan  institusi  terkait lain, terutama dari TNI dan Polri, yang diterjunkan  dalam pelaksanaan  kegiatan arus mudik/balik Angkutan Lebaran.

Belakangan ini isu tentang calo tiket  kembali mencuat. Berdasarkan berita yang berkembang, calo tiket masih beroperasi, baik di stasiun-stasiun kereta api (KA), maupun di terminal-terminal bus. Yang paling santer diberitakan adalah di stasiun KA. Bahkan, adanya sistem pemesanan tiket secara online disebut-sebut tidak memengaruhi  aksi percaloan tiket. Menhub/Dirjen Perkeretaapian perlu menyoroti secara khusus tentang hal ini. Perlu dijelaskan langkah-langkah yang telah dilakukan Kemenhub untuk mempersempit ruang gerak para calo. PT. KAI  bahkan telah menerapkan sistem  “reward” di mana pelapor calo diberi hadiah uang  dalam jumlah tertentu. 

Statistik percaloan yang terus menurun drastis dari waktu ke waktu. Namun,  praktik percaloan  tidak bisa diberangus 100% karena mereka punya modus yang terkadang tak terdeteksi,  misalnya mereka melakukannya di luar stasiun. Sanksi berat mengancam para calo jika mereka tertangkap. (JAB)