Mentawai – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kamis (25/10), meresmikan Bandara Mentawai, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Dengan adanya peningkatan layanan bandara di salah satu pulau terluar ini, baik potensi wisata maupun potensi ekonomi Kepulauan Mentawai yang terkenal dengan ombak yang diburu para penggemar olahraga surfing (selancar), akan semakin berkembang.

“Saya harap dengan beroperasinya bandara ini mobilitas masyarakat akan semakin mudah. Kita harapkan dengan bisa didarati pesawat ATR, turis akan semakin banyak datang ke Pulau Mentawai, utamanya yang sering surfing,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi menjelaskan, Bandara Mentawai yang baru ini menggantikan bandara sebelumnya yaitu Bandara Rokot Sipora yang sudah tidak memungkinkan dikembangkan lagi, karena dibatasi laut lepas.

Bandara ini memiliki runway yang lebih panjang yaitu 1.500 x 30 meter sehingga bisa didarati pesawat yang lebih besar yaitu jenis ATR-72 berkapasitas 78 penumpang dan juga pesawat private jet. Sementara bandara yang lama memiliki runway 850 x 23 meter yang hanya bisa didarati pesawat kecil jenis Cessna Grand Caravan berkapasitas 12 orang.

“Kita harapkan pesawat dari luar negeri yang berkaitan dengan surfing bisa langsung mendarat baik di Padang maupun langsung di pulau Mentawai," ujar Presiden.

Lebih lanjut Presiden mengungkapkan, dengan semakin terbukanya akses suatu daerah dan konektivitas yang semakin baik, maka masyarakat akan mendapatkan manfaatnya. “Masyarakat akan mendapatkan multiplier effect, yaitu kesempatan mengembangkan usaha baru yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan kita semua,” katanya.

Pada kesempatan yang sama Menhub menjelaskan, pembangunan bandara ini dibiayai melalui sumber pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total anggaran sebesar Rp. 487 miliar.

Ia menuturkan, pembangunan bandara ini merupakan komitmen pemerintah dalam upaya pemerataan pembangunan, khususnya di wilayah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan (3TP) di Sumatera Barat.

“Kehadiran bandara ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata serta sarana mitigasi bencana,” ucap Menhub.

Sejak beroperasi pada 7 September 2023, Bandara Mentawai dilayani oleh maskapai Susi Air menggunakan pesawat jenis Cessna Grand Caravan dengan penerbangan sebanyak dua kali dalam seminggu. Saat ini Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara tengah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak termasuk maskapai, untuk menghadirkan layanan transportasi udara menggunakan pesawat yang lebih besar seperti ATR-72.

“Kami bersama pemerintah daerah, para pemangku kepentingan di sektor penerbangan, dan unsur terkait lainnya akan terus bersinergi untuk mengoptimalkan layanan transportasi udara di Kepulauan Mentawai,” tuturnya.

Turut hadir dalam acara ini Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, PJ Bupati Fernando Simanjuntak, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah, dan tokoh masyarakat setempat. (RYS/RDL/BRD)