(Makasar, 3/5/10) Segenap jajaran perhubungan diharapkan mulai membangun kesadaran tentang pertingnya pendekatan sosial dalam penanganan permasalahan transportasi. Hal ini mengingat ternyata permasalahan transportasi saat ini banyak didominasi oleh berbagai permasalahan yang bersifat sosial. “ Saya meminta kepada segenap jajaran perhubungan untuk lebih membuka diri kepada publik tidak boleh berpuas diri dengan pandangan – pandangan yang bersifat inward looking, “tegas Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Moh Iksan Tatang ketika membuka acara Public Affairs Communication Workshop di Makasar Senin (3/5/10).

Menurut Tatang sudah merupakan suatu keharusan untuk merubah paradigma dalam menghadapi permasalahan sosial transportasi. “Permasalahan sosial transportasi tidak cukup ditangani dalam level praktis di lapangan namun juga harus dilakukan mulai dari level penyusunan kebijakan,” kata Tatang. Artinya menurut Tatang pendekatan sosial harus mulai diperlakukan sejajar dengan pendekatan teknis dan ekonomi yang selama ini telah dilakukan dalam penyusunan kebijakan transportasi (mainstreaming pendekatan sosial dalam perumusan kebijakan transportasi).

Pentingnya pendekatan sosial ini juga diakui oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Sulawesi Selatan Ir. H. Masykur A. Sultan, “Masalah utama yang kita dihadapi di Makassar adalah perilaku seluruh stakeholder pengguna jalan tidak mendukung dengan fasilitas lingkungan yang ada,  maka tentu pendekatan model sosiologis bisa menjadi satu stimulus solusi untuk persolan yang dihadapi,” kata Masykur. Sementara itu Adbandara Sultan Hasanuddin Makasar Drs. Mangiring Sidabutar, MM menyatakan dalam pelaksanaan tugas keamanan Bandara Sultan Hasanuddin pihaknya juga sering menemui permasalahan-permasalahan yang bersifat sosial, misalnya terkait dengan pembebasan tanah ataupun berbagai demo di sekitar wilayah Bandara. Menurut Sidabutar kegiatan workshop penanganan permasalahan sosial transportasi semacam ini perlu dilakukan secara berkesinambungan agar hasil nyata dalam mendukung pemacahan permasalahan transportasi dapat dirasakan.

Workshop Public Affairs Communication ini merupakan kerjasama antara Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Australia melalui program Indonesia Transport Safety Assistance Package (ITSAP). Penyelenggaraaan workshop di Makasar merupakan bagian dari rangkaian workshop yang sebelumnya telah dilaksanakan di Jakarta dan Medan. Kegiatan ini melibatkan pula pakar sosiologi yaitu Dr. Linda S Ibrahin yang juga Ketua Departemen Sosiologi Universitas di Indonesia. Khusus di Makasar juga melibatkan pakar sosiologi setempat yaitu Prof. Dr. Andi Ima Kusuma. (BRD)