Perkembangan mengenai penanganan longsornya tanah penyanggah jalur rel kereta api di sekitar Stasiun Cilebut masih menjadi perhatian media massa dan publik. PT KAI dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih terus melakukan upaya perbaikan jalur KA yang rusak.
PT KAI menargetkan, seluruh proses perbaikan total akan selesai dalam waktu 21 hari. Perbaikan memakan waktu lama, karena PT KAI harus menata ulang tanah, memperkuat atau memadatkan landasan rel, dan membuat rekayasa agar aliran air di lokasi tidak mengakibatkan kejadian serupa.
Walaupun begitu, Kemenhub dan KAI berusaha untuk mengoperasikan perjalanan KA lebih cepat. Hari Senin (26/11) jalur rel yang telah diperbaiki sebagian itu akan diuji coba untuk dilintasi angkaian gerbong KA. Jika uji coba itu berhasil, maka kegiatan operasional KA dari Bogor atau ke arah Bogor bisa dilakukan.
Selain upaya perbaikan jalur rel KA, upaya lain yang harus dilakukan adalah menyediakan moda transportasi alternatif untuk melayani penumpang dari arah Bogor dan ke arah Bogor. Menurut perkiraan, ada 45.000 penumpang yang terkena dampak dari rusaknya jalur rel di sekitar Stasiun Cilebut.
Kemenhub perlu menunjukkan upaya-upaya yang telah dilakukan Kemenhub untuk menangani insiden tersebut. Selain itu, perlu pula disampaikan penjelasan mengenai apakah kegiatan operasional KA sudah bisa dilakukan sesuai rencana dan sudah memberikan hasil positif. Walaupun sudah bisa dilalui, namun perlu pula diungkapkan bahwa operasional KA belum bisa berjalan seperti semula karena kondisi rel masih rawan. Mengingat layanan operasional KA belum bisa pulih 100%, masyarakat diminta untuk menggunakan moda transportasi lainnya.
Selanjutnya perlu pula dijelaskan tentang adanya tambahan moda transportasi alternatif bagi penumpang dari Bogor atau ke arah Bogor. (JAB)