(Jakarta, 3/9/2012) Berdasarkan data dari Posko Nasional Angkutan Lebaran (Angleb) 2012, jumlah pemudik menggunakan sepeda motor mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Tercatat sebanyak 2.799.129 unit sepeda motor yang terpantau selama periode lebaran 2012, sedangkan tahun lalu (2011) tercatat sebanyak 2.368.720 unit sepeda motor atau meningkat 18,17%.
Jumlah pemudik sepeda motor tahun 2012 lebih besar dibanding prediksi pemerintah sebelumnya yang tertuang dalam Rencana Operasi (Renops) Angkutan Lebaran 2012. Dimana diprediksikan jumlah pemudik sepeda motor pada periode lebaran 2012 meningkat 6,16 persen. Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah akan melakukan evaluasi dan menyiapkan langkah-langkah yang akan dilakukan guna mengantisipasi semakin tingginya jumlah pemudik sepeda motor yang berakibat pula pada meningkatnya korban jiwa di jalan raya pada periode lebaran tahun ini yaitu sebanyak 908 korban meninggal.
“Himbauan untuk tidak menggunakan sepeda motor pada saat mudik sudah kami lakukan, 2 (dua) bulan sebelumnya telah kita sosialisasikan melalui media baik itu elektronik, cetak, leaflet, brosur dan sebagainya. Namun kenyataannya jumlah pemudik sepeda motor masih tinggi juga,” jelas Menteri Perhubungan EE Mangindaan saat Rapat Kerja dengan DPR RI komisi V, di Jakarta, Senin (3/9).
Menhub mengungkapkan Pemerintah telah berupaya mengurangi jumlah pemudik sepeda motor dengan menyelenggarakan berbagai program mudik gratis baik dengan Kapal Laut maupun dengan bis dan truk. “Khusus penanganan pemudik sepeda motor ini kami belum puas, meskipun kita sudah sediakan kapal untuk dua trip perjalanan, tapi itu belum signifikan. Sedangkan yang menggunakan sepeda motor itu jumlahnya lebih banyak jadi masih jauh, perlu ada peningkatan yang signifikan dalam rangka mengalihkan sepeda motor dari jalan raya,” ujarnya.
Lebih lanjut Menhub mengimbau kepada semua instansi baik pemerintah maupun non pemerintah yang ikut terlibat dalam rangka lebih meningkatkan penyelenggaraan mudik gratis. “Diharapkan tahun depan lebih banyak instasi lagi yang ikut terlibat dalam program mudik gratis sehingga bisa mengurangi kemacetan dijalan sekaligus kecelakaan, “ ucapnya.
Dari penyelenggaraan mudik gratis yang telah diselenggarakan beberapa instansi baik pemerintah maupun swasta pada periode lebaran 2012, baru mampu menampung penumpang sebanyak 133,442 orang dan 2.599 unit sepeda motor.
Sementara dari data kejadian kecelakaan di jalan raya yang diperoleh pada periode lebaran 2012, totalsebanyak 5.233 kejadian kecelakaan di jalan, dimana proporsi kendaraan yang terlibat kecelakaan paling tinggi adalah sepeda motor yaitu sebesar 72%. Sementara kendaraan lainnya seperti mobil penumpang sebesar 15%, bus 13 %, Mobil barang 8% dan kendaraaan tidak bermotor 1%.
Dalam upaya mengurangi jumlah pengguna sepeda motor pada saat mudik , pemerintah juga tengah mengkaji kebijakan untuk mengangkut sepeda motor dengan menggunakan Kereta Api. “ PT. KAI bersama Ditjen Perkeretaapian Kemenhub akan mengusahakan tahun depan, sepeda motor akan diangkut dengan kereta api,” tandasnya.
Dalam rapat kerja dengan komisi V DPR RI, Menhub selaku Koordinator Penyelenggara angkutan Lebaran Terpadu 2012 menyampaikan beberapa rekomendasi secara umum dalam ranngka evaluasi dan perbaikan yang perlu dilakukan dalam rangka penyelenggaraan angkutan Lebaran baik untuk jangka pendek, menengah dan panjang, antara lain sebagai berikut :
A. JANGKA PENDEK
1. Menekan penggunaan sepeda motor sebagai alat transportasi mudik dengan :
• Sosialisasi baik media cetak dan elektronik serta jejaring sosial
• Penambahan penyediaan sarana Angkutan Umum bus maupun KA yang nyaman dan aman untuk dapat menarik pengguna Roda Dua
• Penambahan sarana mudik gratis yang dapat mengangkut sepeda motor menggunakan truk, KA, Kapal Laut dengan mendorong pengangkutan “Corporate Social Responsibility” pihak swasta termasuk penambahan dukungan APBN dan APBD
• Ketegasan dalam penegakan hukum terhadap pengendara Roda Dua yang tidak memenuhi ketentuan (jumlah penumpang dan barang yang diangkut)
2. Program pemenuhan perlengkapan jalan untuk keselamatan dengan menitikberatkan pada daerah-daerah rawan/potensi kecelakaan (rambu, marka, PJU, dll), petunjuk jurusan, serta informasi jalur-jalur alternatif dan informasi awal (melalui Variable Message Sign)
3. Mengkaji ulang skema-skema manajemen lalu lintas operasional terpadu selama masa angkutan lebaran.
B. JANGKA MENENGAH
1. Membangun budaya disiplin mudik
2. Peningkatan sinergi semua pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta (dunia usaha, akademisi, dll) maupun masyarakat termasuk peningkatan peran tni dan potensi masyarakat lainnya dalam penyelenggaraan angkutan lebaran.
3. Manajemen demand angkutan dan manajemen gangguan samping lalu lintas al. pasar tumpah, spbu, rumah makan, dll.
4. Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana perkeretaapian dan angkutan laut.
5. Pembangunan fly over pada perlintasan sebidang.
6. Relokasi pasar tumpah
7. Penyediaan pelayanan angkutan umum di kota dan desa tujuan
C. JANGKA PANJANG
1. Pembangunan jalan lingkar pada lokasi-lokasi rawan macet
2. Pemerataan pembangunan di daerah
3. Pembangunan kapasitas angkut di semua moda / ka super cepat (RDH)