(Pontianak, 25/10/10) Prinsip kesetaraan dalam bekerja sama diperlukan di antara media dan pemerintah karena kedua pihak tersebut saling membutuhkan. Pihak pemerintah membutuhkan peran media sebagai wadah untuk mensosialisasikan apa yang telah dikerjakan kepada masyarakat dan pihak media sendiri membutuhkan pemerintah sebagai sumber berita.

Demikian materi yg disampaikan oleh Rosiana Silalahi dalam kesempatan pelatihan Media Relation dan Public Speaking di Hotel Mercure Pontianak pada Senin (25/10). Kepala Pusat Komunikasi Publik Bambang S. Ervan yang membuka pelatihan tersebut juga menyatakan hal serupa. Menurutnya,media tidak untuk ditakuti oleh pemerintah tapi pemerintah harus menjalin hubungan yang baik dengan media. "Kita membutuhkan media untuk menyebarkan informasi supaya masyarakat tahu apa yg kita lakukan," jelasnya.

Oleh karena itu, menurut Bambang, pemerintah harus mengetahui cara kerja media serta apa yg diperlukan oleh media dari pemerintah sebagai narasumber sehingga salah pengertian dalam berkomunikasi tidak terjadi.

Pada pelatihan tersebut, Rosiana mengingatkan pihak pemerintah agar tidak menyerah kepada media."Pemerintah jangan menyerah kepada media. Karena kita membutuhkan media maka kita akan melakukan apapun untuk media.Ini yg harus dihindari," jelasnya.

Terkait dengan isu adanya salah satu lembaga pemerintah yg melakukan intervensi terhadap satu tayangan di salah sebuah stasiun tv swasta, Rosiana menegaskan bahwa hal tersebut bukan hal yang bijaksana untuk dilakukan. "Itu bukan langkah yang bijaksana. Terbukti sekarang pemberitaannya lebih ngawur lagi. Dengan melakukan intervensi seperti itu, membuat berita yang tidak besar menjadi semakin besar," tegasnya.

Menurutnya, sebaiknya narasumber melakukan pendekatan yang lebih berkawan, tidak dengan melakukan intervensi kepada suatu media. Selain itu, tambahnya, apabila narasumber tidak sepakat terhadap suatu pemberitaan, maka bisa menggunakan hak jawab kepada media.

Rosiana menegaskan bahwa pemerintah sebagai narasumber harus tahu haknya sebagai narasumber. "Apabila anda merasa dirugikan oleh media, gunakan hak jawab anda sebagai narasumber," tegasnya. Hal tersebut menurut Rosiana adalah penting bagi media untuk belajar menjadi lebih profesional dan kredibel. "Media butuh belajar dari narasumber dan publik karena kita membutuhkan jurnalis yang profesional dan kredibel," jelasnya.

Narasumber lain dalam pelatihan ini adalah Soraya Haque. Pelatihan ini digagas oleh Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan sebagai wadah bagi pegawai lingkungan Perhubungan Propinsi Kalimantan Barat untuk mengembangkan pengetahuan di bidang kehumasan. (RY)