(Jakarta, 4/3/2013) “Apabila dalam satu minggu tidak ada lagi sanggahan dan masukan, maka pembangunan bisa sesegera mungkin dijalankan,” demikian disampaikan Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono pada acara “Presentasi Masterplan Transportasi Jabodetabek” di Jakarta, Senin (4/3).
Pada acara tersebut, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub dan Dirjen Perkeretaapian menyampaikan paparan seputar usulan masterplan transportasi Jabodetabek kedepan hingga tahun 2020.
Pada kesempatan tersebut Bambang Susantono mengemukakan, pada 2013 ini akan dicoba untuk membangun dan meningkatkan pembangunan transportasi massal Jabodetabek yang sudah dilaksanakan dengan tidak menyalahkan acuan bersama yang sudah ditentukan.
Bambang menjelaskan, pembangunan transportasi massal Jabodetabek akan segera dilaksanakan sesuai dengan studi yang telah dilakukan beberapa tahun terakhir. Upaya ini dilakukan agar pada 2014 perjalanan lalu lintas tidak stagnan seperti prediksi banyak pihak.
Jaringan transportasi, lanjut Bambang akan dibangun secara terintegrasi antara lalu lintas jalan dan kereta api untuk mempermudah masyarakat dan menarik minat masyarakat untuk berpindah dari moda transportasi pribadi ke angkutan umum.
Bambang menambahkan, untuk pendanaannya, dukungan berbagai pihak sangat dimungkinkan dengan bersinergi, baik dari APBN, APBD DKI, swasta, BUMN, dan dana dari wilayah penyangga DKI Jakarta.
Hal senada juga diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi. Menurutnya, studi yang ada tentang transportasi sudah cukup banyak dan sudah tidak perlu lagi dibuat.
"Yang harus segera dilakukan adalah pelaksanaannya, terserah saja dananya dari mana, yang penting bisa terwujud," kata Jokowi.
Namun begitu, Jokowi belum bisa memastikan pembangunan moda apa yang menjadi prioritas dilakukan, yang terpenting adalah percepatan pembangunannya.
Pembangunan diilakukan agar bisa mempercepat pelayanan bagi masyarakat luas sehingga tidak hanya rencana-rencana saja seperti yang ada selama ini. (CHAN)