(Jakarta, 5/6/2012) Operator moda transportasi kereta api dan kapal laut diharapkan memberikan perhatian lebih kepada para calon pemudik terutama bagi mereka yang terbiasa mudik lebaran menggunakan sepeda motor selama masa angkutan lebaran 12-27 Agustus 2012 mendatang.
Angkutan sepeda motor diperkirakan akan mengalami peningkatan hingga 11,47% atau menjadi 2,51 juta di 2012 ini. Untuk itu, kereta api dan angkutan laut diharapkan kembali mengadakan angkutan sepeda motor untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalan.
Menteri Perhubungan E. E. Mangindaan mengemukakan, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalan dari sepeda motor dan menghindari kemungkinan kecelakaan akibat moda roda dua tersebut dibutuhkan peran moda transportasi lain untuk mengangkutnya.
“Mudik gratis dengan mengangkut sepeda motor dengan truk dan penumpangnya dengan bus juga cukup efektif untuk mengurangi kepadatan lalin. Begitu juga dengan menggunakan angkutan laut seperti yang dilakukan TNI AL,” ujar Mangindaan usai memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu 2012/1433H yang dihadiri oleh lintas Kementerian dan instansi terkait di Kementerian Perhubungan, di Jakarta, Selasa (5/6).
Selain itu, bagi masyarakat yang akan melaksanakan mudik lebaran diminta untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kendala selama masa angkutan lebaran mendatang.
Seperti diketahui, ada beberapa kondisi dan permasalahan dalam menghadapi masa musim libur lebaran mendatang terutama bagi pengguna jalan raya. Diantaranya pasar tumpah di ruas jalan utama pada Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Pasar tumpah diperkirakan menimbulkan kemacetan di jalur utama pantai utara (pantura) yakni di pasar Ciasem (Kab. Subang), pasar Jatibarang (Kab. Indramayu), pasar Gebang (Kab. Cirebon), dan pasar Losari (perbatasan Jabar/Jateng).
Selain itu, tingginya penggunaan sepeda motor yang diprediksi meningkat 11,47% dibandingkan tahun lalu yakni menjadi 2,51 juta dari sebelumnya 2,37 juta ditambah lagi banyaknya titik lokasi sumbangan pembangunan tempat ibadah. Adanya pembangunan prasarana dan wilayah yang rawan longsor.
Menhub menambahkan, dalamRakor diuraikan evaluasi rencana angkutan terpadu menghadapi angkutan lebaran dan antisipasi dari pegalaman tahun sebelumnya, untuk itu perlu dilakukan berbagai antisipasi.
“Kita perlu mengantisipasi karena pertumbuhan perkapita yang meningkat terutama satu hingga dua bulan ke depan menjelang ramadhan dan lebaran,” ujar Mangindaan. (CHAN)