Estiara Ellizar – Badan Kebijakan Transportasi

Saat pertama kali ditawari untuk mendaftar menjadi Agen Perubahan Kementerian Perhubungan Tahun 2022, saya berpikir, “Program apa yang akan saya usulkan?”. Lalu saya tersadar, daripada memikirkan apa yang akan saya usulkan, saya kembali melihat perjalanan saya dalam 1,5 tahun kebelakang sebagai CPNS Badan Litbang Perhubungan yang saat ini sudah bertransformasi menjadi Badan Kebijakan Transportasi (BKT) tentang apa yang sudah saya berikan. Saya teringat, dalam perjalanan saya menuju ASN ini, saya telah mengimplementasikan 2 (dua) core values ASN, yaitu Adaptif dan Kolaboratif. Adaptif bermakna terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas, sedangkan Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis.

Hal ini terwujud dari kolaborasi saya sebagai Perencana di Sekretariat Badan Litbang Perhubungan dengan para Peneliti dari Pusat Litbang Transportasi Jalan dan Perkeretaapiaan pada awal tahun 2022 ini. Meskipun saya bukan peneliti, namun saya senang untuk mencoba menulis paper; meskipun banyak paper yang ‘gagal’ untuk terbit, tapi bagi saya bukan soal berhasil atau gagal, melainkan mau mencoba atau tidak. Karena proses dan pengalaman tersebut saya yakini sebagai bekal keberhasilan di masa mendatang. Berbekal banyaknya networking semasa kerja dahulu, saya memperoleh banyak informasi tentang conference yang akhirnya menjadikan saya mendorong para Peneliti untuk menerbitkan paper disana.

Alhamdulillah, kami mengajukan 2 (dua) paper tentang evaluasi penggunaan Google Maps ditinjau dari sisi keselamatan jalan, dan berhasil masuk dalam prosiding dan jurnal berskala internasional. Keduanya pun berindeks internasional SCOPUS, masing-masing dengan indeks Q4 pada prosiding IOP Conference Series: Earth and Environmental Science dalam the 4th International Conference on Sustainable Infrastructure and Built Environment serta indeks Q2 pada Jurnal Elsevier: Case Studies in Transport Policy Journal (CSTP) dalam the 2nd International Traffic Safety Conference. Menurut saya, ini merupakan salah satu prestasi terbaik yang dapat kami berikan, mengingat status kami pada masa itu masih CPNS.

Sebagai ASN Millenial, saya menanamkan sebuah mindset bahwa jangan menjadi ASN yang biasa saja karena sekarang zaman sudah berkembang pesat, sehingga kita sudah harus melebarkan sayap dalam mencari ilmu di skala internasional. Meskipun saya masih muda dan belum punya kekuatan apapun dalam pengambilan keputusan, saya harus bisa berkembang menjadi calon pemimpin masa depan. Hal ini saya lakukan dengan mengikuti berbagai komunitas yang sesuai dengan passion saya, yaitu keselamatan jalan. Saat ini, saya tergabung dalam komunitas Global Youth Coalition for Road Safety (Koalisi Pemuda Dunia untuk Keselamatan Jalan) dan bersyukurnya saya dipercaya sebagai anggota Youth Leadership Board (Dewan Kepemimpinan Pemuda), satu-satunya perwakilan dari Indonesia untuk mewakili Kawasan Asia-Pasifik. Bagi saya, mengikuti komunitas yang sesuai passion adalah salah satu cara untuk saya dalam memaksimalkan kapasitas yang saya miliki, mungkin istilah anak zaman sekarang adalah salah satu cara untuk healing dari setiap problematika birokrasi yang dihadapi setiap hari sebagai seorang ASN.

Berbekal pengalaman tersebut, akhirnya saya mengusulkan sebuah program perubahan yaitu “Partisipasi aktif pegawai dalam kegiatan internasional”. Menurut saya ini penting, karena dengan aktif di kegiatan internasional, hal tersebut dapat meningkatkan wawasan serta kapasitas kita sebagai ASN. Dari program perubahan yang saya usulkan, akhirnya membuat saya sendiri juga termotivasi untuk mencari kegiatan-kegiatan internasional yang dapat saya ikuti sebagai seorang ASN. Saya juga

bersyukur melihat bagaimana saat ini BKT telah memberdayakan potensi anak muda untuk menjadi salah seorang Agen Perubahan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai pemuda, kita pun memiliki peran untuk melakukan perubahan. Saya juga berusaha aktif untuk mencari informasi tentang kegiatan short-course maupun conference yang dapat diikuti oleh para pegawai BKT lainnya. Dan tidak jarang, ada beberapa orang yang menghubungi saya secara pribadi untuk bertanya bagaimana cara berpartisipasi, ini menunjukkan adanya antusiasme dari para pegawai yang mungkin saja selama ini tidak diketahui karena minimnya informasi. Oleh karena itu, saya berharap program perubahan ini dapat berhasil untuk menciptakan Kementerian Perhubungan lebih maju di masa mendatang.

Salah satu pengalaman yang paling saya syukuri selama menjalankan program perubahan ini adalah ketika saya terpilih untuk mengikuti kegiatan Global Road Safety Leadership Course: Alumni Fellowship Program pada akhir bulan Juni 2022 lalu di Amerika Serikat. Tidak hanya itu, dalam masa kursus singkat tersebut, saya juga diundang oleh Presiden PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk menjadi panelis termuda dalam Rapat Tingkat Tinggi PBB untuk Keselamatan Jalan mewakili suara pemuda/i dunia yang tergabung dalam Global Youth Coalition for Road Safety. Alhamdulillah, kegiatan yang digelar pada tanggal 1 Juli 2022 di Markas Besar PBB, New York tersebut merupakan pengalaman sangat berharga karena saya memiliki kesempatan untuk berbicara dengan para petinggi negara.

Pada kesempatan tersebut, saya menyampaikan intervensi bahwa pentingnya bagi para pemangku kepentingan dalam melibatkan peran pemuda/i saat mengambil keputusan terkait keselamatan jalan dan mobilitas berkelanjutan, karena pemuda adalah calon pemimpin masa depan dan saat ini merupakan korban kecelakaan lalu lintas paling tinggi di seluruh dunia. Partisipasi saya di kegiatan tersebut menunjukkan, meskipun saya masih muda dan seorang ASN, saya mampu membuktikan bahwa pemuda dapat mengguncang dunia dan menjadi bagian dari perubahan besar. Sehingga, tidak ada alasan untuk tidak berjuang dalam mencapai kesuksesan karena saya yakin kita semua pasti bisa!