Tabanan, Bali - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menekankan pentingnya pembaruan di sekolah yang berada di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP). Hal ini disampaikan Menhub di hadapan civitas akademika Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali, Kamis (16/5).

“Pembaruan diperlukan karena masih terjadi tradisi kekerasan di lingkungan sekolah. Ke depan, kita akan membuat BPSDMP dan Poltrada yang baru dan jauh lebih baik lagi,” ujar Menhub.

Menhub menjelaskan, tradisi kekerasan di lingkungan sekolah bisa hilang apabila dilakukan perubahan pola pengasuhan yang lebih humanis. Selain itu, penggunaan sebutan sehari-hari juga perlu diubah, seperti halnya dari taruna, resimen, kompi, senior-junior, menjadi mahasiswa, kelas, kelompok, kakak-adik, mas, abang, atau uda.

“Perubahan pemakaian seragam dan atribut juga perlu dilakukan, sehingga tidak terkesan eksklusif. Yang tak kalah penting juga pada kurikulum dan penyelenggaraan pendidikan, di mana kegiatan akademik dilakukan pada Senin sampai Kamis serta pengembangan karakter dan soft skill pada Jumat sampai Minggu. Ekstrakurikuler yang memicu tindak kekerasan akan dilarang,” tegas Menhub.

Lebih lanjut, Menhub juga menjelaskan bahwa diperlukan karakter dan dan skill baru untuk menciptakan pemimpin masa depan di bidang transportasi. Karena itu, dibutuhkan pengembangan kurikulum berbasis nilai-nilai kemanusiaan, teknologi, dan digital.

Setidaknya, ada 10 teknologi yang menurut Menhub perlu dipelajari oleh para mahasiswa di Poltrada dan sekolah-sekolah lain di bawah naungan Kemenhub. Di antaranya meliputi: AI, Bioteknologi, Cybersecurity, Quantum Computing, Edge Computing, Machine Learning, IoT, Blockchain, 5G Technology, dan Extended Reality.

“Semoga reformasi ini dapat mencetak insan perhubungan yang berkarakter dan berorientasi pada pelayanan masyarakat,” pungkas Menhub.

Dalam kesempatan ini, Menhub juga memberikan beasiswa kepada Kadek Anandita Pradnya yang merupakan adik dari almarhum Putu Satria Ananta Rustika, siswa STIP yang meninggal dunia beberapa waktu lalu. Penyerahan beasiswa ini disaksikan langsung oleh kedua orang tua Kadek Anandita.

Kepada Menhub, Kadek Anindita pun menyampaikan keinginannya untuk mengenyam bangku kuliah di Jakarta setelah lulus SMA. “Saya ingin ke Jakarta, Pak,” tuturnya.

Turut hadir dalam acara ini Plt. Kepala BPSDMP Subagiyo dan Direktur Poltrada Bali Efendhi Prih Raharjo.(OB/HH/SR/BRD)