JAKARTA – Kementerian Perhubungan terus mengejar upaya recovery sarana transportasi terdampak bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu-Donggala pada Jumat (27/9) pekan lalu. Ditargetkan dalam 6 (enam) hari kedepan, runway yang dapat dipergunakan bertambah menjadi 2250 meter usai upaya perbaikan runway 15 sepanjang 250 meter yang mengalami kerusakan akibat gempa.
“Sekarang ini efektif bisa digunakan paling tidak 40 take off-landing dan ATC, runway 2000 meter sudah bisa digunakan dan bahkan listrik sudah mulai masuk. Untuk kegiatan konstruksi, kami koordinasikan dalam waktu 6 hari ke depan runway itu sudah berfungsi seluruhnya. Artinya ada pesawat sekelas Boeing-737 atau Airbus sudah bisa mendarat disana,” ungkap Menhub Budi di Jakarta, Kamis (4/10).
Selain perbaikan runway, Menhub juga mendorong penyelesaian perbaikan gedung terminal penumpang Bandara Mutiara Sis Al-Jufri juga dapat diselesaikan pada pekan depan. Selain perbaikan Menhub juga berharap maskapai dapat segera aktif melakukan penerbangan ke Palu.
Sementara itu, di sektor transportasi laut, Menhub mengungkapkan pengiriman logistik bantuan korban bencana di Palu sudah sangat intensif dilakukan. Menhub menyebut kemarin (3/10) setidaknya terdapat 5 kapal yang telah mengirimkan logistik bantun melalui Pelabuhan Pantoloan dan Pelabuhan Taifa.
“Pelabuhan Pantoloan dan Pelabuhan Taifa sudah berfungsi efektif. Proses pengiriman logistik sudah intensif sekali, kemarin tercatat sudah 5 kapal mengangkut lebih dari 100 ton logistik. Sementara, hari ini sudah ada 2 kapal,” tutupnya.
Dengan upaya memaksimalkan pengoperasian pelabuhan-pelabuhan ini Menhub berharap selain dapat menunjang pengiriman logistik bantuan korban bencana, pelabuhan ini juga dapat menjadi aternatif pengangkutan penumpang maupun alat-alat konstruksi yang akan dikirim ke kota Palu dan sekitarnya dalam upaya pemulihan pasca bencana alam. (GD/RDL/RK/BI)