SIMALUNGUN - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kepada 100 peserta Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) di kawasan Danau Toba untuk berkomitmen mengutamakan keselamatan dalam melakukan aktifitas bertransportasi. Hal tersebut disampaikan Menhub saat memberikan pembekalan dan arahan kepada peserta diklat, Kamis (5/7).
"Saya minta kepada seluruh peserta diklat ini untuk berkomitmen bahwa keselamatan harus diutamakan, kalau semua berkomitmen mengutamakan keselamatan maka tidak akan terjadi apa-apa di Danau Toba, semua akan aman," ucap Menhub Budi Karya.
"Saya tau orang-orang Toba adalah orang pekerja keras dan penuh komitmen, oleh karenanya saat nanti pendidikan lakukanlah yang terbaik," tambah Menhub.
Lebih lanjut Menhub mengatakan komitmen tersebut harus diterapkan dalam pelaksanaan perjalanan kapal-kapal di kawasan Danau Toba nantinya.
"Komitmen mengutamakan keselamatan harus menjadi dasar, tidak ada kompromi untuk keselamatan. Contohnya baik itu angkutan lebaran maupun natal jumlah penumpang tidak boleh lebih dari kapasitas dan life jacket harus tersedia di kapal," ujar Menhub Budi Karya.
"Saya harap proses pembelajaran ini berjalan dengan baik dan bisa bekerja untuk mendapatkan suatu keamanan, keselamatan dan level of service yang baik," tambah Menhub.
Sebagai informasi Diklat yang dilaksanakan di kawasan Danau Toba ini, terdiri dari diklat yang ditujukan untuk peserta dari regulator Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumatera Utara, Dishub Kabupaten Samosir, Dishub Kabupaten Nias Selatan, dan Balai Pengelola Transportasi Darat serta operator awak kapal tradisional.
Adapun diklat untuk peserta regulator adalah Diklat teknis awal dasar-dasar kesyahbandaran, yang bertujuan untuk mendidik para regulator daerah guna memahami tentang teknik awal dasar-dasar kesyahbandaran, dengan pelaksanaan diklat di Hotel Niagara Parapat selama 55 jam. Diklat yang ditargetkan 100 orang peserta ini diselenggarakan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut (BP2TL) Jakarta, dengan anggaran dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati Aceh.
Sedangkan diklat yang diselenggarakan untuk operator, terdiri dari 4 (empat) diklat yang dilaksanakan secara bertahap, yaitu diklat Basic Safety Training Kapal Layar Motor (BST KLM), Diklat Pengemudi Angkutan Perairan Daratan, Diklat Crowd and Crisis Management (CCM) Training, dan Diklat Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 mil. Diklat ini memiliki kuota peserta 400-500 orang, yang akan dilaksanakan mulai hari Senin (9/7) di wilayah Danau Toba.(MM/TH/RK/BI)
Simalungun, 5 Juli 2018
KEPALA BIRO KOMUNIKASI DAN INFORMASI PUBLIK
BAITUL IHWAN