JAKARTA – Keselamatan transportasi menjadi faktor yang sangat penting dalam mewujudkan konektivitas transportasi. “Tidak akan ada konektivitas, kalau safety-nya terganggu,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kegiatan Puncak Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2016 di Bundaran HI Jakarta, Minggu (25/9).
Dalam peringatan Harhubnas tersebut, Menhub kembali mengingkatkan baik kepada seluruh masyarakat, operator transportasi, dan seluruh jajaran Kementerian Perhubungan untuk selalu mengutamakan keselamatan transportasi dalam melaksanakan pelayanan transportasi.
Menhub juga menekankan pentingnya koordinasi dengan seluruh operator transportasi. “Kalau hubungan kita dengan seluruh operator baik, semua hal dapat tersampaikan dengan baik sehingga yang paling penting adalah komunikasi antara regulator dan operator harus baik,” tegas Menhub.
Terkait dengan beberapa kecelakaan di transportasi laut beberapa waktu lalu, Menhub tidak mau ada saling menyalahkan. Dengan wilayah perairan Indonesia yang sangat luas, semua hal harus dalam kondisi yang baik. Salah satu faktor yang akan diperiksa oleh Menhub adalah proses sertifikasi kapal.
“Saya sudah panggil Badan Klasifikasi Indonesia (BKI) untuk berdiskusi dengan perhubungan laut dan juga untuk melakukan investigasi terhadap proses sertifikasi kapal, apakah sudah dilakukan dengan baik atau tidak,” jelas Menhub.
Dengan investigasi tersebut, Menhub berharap, mudah-mudahan sertifikasi kapal dapat berjalan dengan lebih ketat karena salah satu kemungkinan penyebab kejadian kecelakaan kapal adalah proses sertifikasinya tidak sempurna.
Salah satu hal yang menjadi perhatian Menhub adalah angkutan darat karena masyarakat sekarang cenderung menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan bus. Menhub menjelaskan level of service yang diinginkan masyarakat tidak sama dengan level of service yang diberikan oleh pengelola bus.
“Masyarakat yang memakai bus itu sekitar 30% dan kita ingin naikkan menjadi 40%,” tegas Menhub. Oleh karena itu sebagai salah satu upaya untuk menarik minat masyarakat untuk menggunakan bus kembali, Kementerian Perhubungan melakukan Pencanangan Pelopor Bus Berkeselamatan dan Kenyamanan yang dilakukan kemarin (24/9) oleh Menteri Perhubungan.
Pencanangan Pelopor Bus Berkeselamatan dan Kenyamanan tersebut mengajak operator bus, pihak yang terlibat di penyelenggaraan angkutan umum serta masyarakat luas untuk sadar akan pentingnya keselamatan dan kenyaman dalam penyelenggaraan angkutan umum. Kemudian, diharapkan pencanangan tersebut dapat memberikan motivasi bagi seluruh perusahan angkutan umum untuk meningkatkan keselamatan, kinerja, dan pelayanan angkutan umum kepada masyarakat.
“Mungkin dalam waktu 2 bulan ini akan ada operator bus mana saja yang menjadi Pelopor Bus Berkeselamatan dan Kenyamanan. Untuk tahap pertama kami akan menghargai para operator yang turut serta dulu. Setelah itu baru yang lain,” pungkas Menhub.
Dalam peringatan Puncak Harhubnas 2016 tersebut, Menhub bersama dengan segenap karyawan Kementerian Perhubungan melakukan jalan pagi bersama yang dimulai dari Kantor Pusat Kementerian Perhubungan menuju Bundaran HI.
Sepanjang jalan menuju Bundaran HI, rombongan Kementerian Perhubungan mengkampanyekan keselamatan transportasi dengan membawa sejumlah spanduk berisikan pesan-pesan keselamatan transportasi.
Acara puncak Harhubnas ini juga dimeriahkan oleh pertunjukan marching band dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), simulasi pertolongan pertama dari BASARNAS, dan hiburan lainnya. (RY/TH/SR/HP)