BALI - Masih dalam rangkaian penyelenggaraan Annual Meeting IMF World Bank 2018 di Bali, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi kembali menawarkan sejumlah proyek infrastruktur transportasi strategis kepada para investor dalam upaya meningkatkan konektivitas domestik dan internasional di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada acara seminar kerjasama antara Kementerian Kemaritiman, dan Kementerian Keuangan dengan lembaga pemeringkat keuangan Internasional Standard and Poors (S&P) Global Rating bertema “Infrastructure and Sustainable Financing in Asia Sovereign Ratings Outlook” di Hotel Conrad Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10).
Pada acara tersebut Menteri Perhubungan hadir bersama Menteri Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan tentang pembangunan infrastruktur di Indonesia untuk mendukung program pembangunan “belt and road”.
Di depan para peserta seminar, Menhub Budi mengatakan, terkait dengan adanya program belt and road, pemerintah fokus membangun insfrastruktur transportasi di 3 (tiga) wilayah Indonesia.
“Prioritas pembangunan infrastruktur transportasi fokus di 3 wilayah yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Bali dengan total investasi yang dibutuhkan sebesar 15,1 Miliar US Dollar,” kata Menhub.
Pembangunan infrastruktur tersebut, menurut Menhub, penting dilakukan untuk meningkatkan konektivitas domestik dan internasional di Indonesia. Untuk di wilayah Sumatera Utara Menhub menjelaskan ada 3 (tiga) moda transportasi yang dibangun yaitu moda kereta api, moda laut, dan moda udara.
“Program pembangunan di bidang transportasi di Sumatera Utara terdiri dari pembangunan KA Pematang Siantar – Parapat dan KA Rantau Prapat – Duri – Dumai sepanjang 505,1 km dengan total investasi 1.208 juta US dollar . Pada moda laut kami akan membangun Pelabuhan Kuala Tanjung dan Terminal Kontainer Kuala Tanjung dengan nilai investasi 3.800 juta US dollar,” rinci Menhub.
Lanjutnya, pada moda udara, infrastruktur yang ditawarkan diantaranya pembangunan Bandara Sibolga, Bandara Silangit, dan kawasan Aertropolis di Bandara Kualanamu dengan nilai investasi sebesar 796 juta US dollar
Untuk wilayah Sulawesi Utara, Menhub menawarkan pengembangan Pelabuhan Internasional Bitung bernilai 2.550 juta dillar. Kemudian, pembangunan jaringan KA sepanjang 116 km yaitu dengan rute Pantai Paal – Bitung – Manado – Tomohon – Tondano juga menjadi prioritas pembangunan dengan nilai total investasi sebesar 1.078 juta US dollar.
Sementara, untuk meningkatkan konektivitas dalam mendukung program pariwisata serta memperkuat bisnis logistik di Bali, pemerintah berencana membangun jaringan kereta api dan bandara di Bali Utara termasuk Bandara Internasional Ngurah Rai.
“Di Bali, kami sedang merencanakan pembangunan jaringan KA dengan nilai investasi 1.747 juta US dollar. Kami juga merencanakan pembangunan Bandara Bali Utara dan Bandara Internasional Ngurah Rai dengan nilai investasi yang dibutuhkan sebesar 3.668 juta US dollar,” ujarnya.
Ditambahkan Menhub, pemerintah Indonesia akan menyediakan insentif untuk investasi di sektor industri, pariwisata, dan kawasan ekonomi khusus. Selain itu, pemerintah Indonesia akan memfasilitasi investasi dengan reformasi fiskal, deregulasi, kebijakan untuk pemberantasan korupsi dan kebijakan reformasi di sektor teknologi informasi dan komunikasi. (GD/RDL/YSP/BI)