Jakarta- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan upaya kolaborasi pentahelix yang melibatkan stakeholder, akademisi, komunitas, masyarakat dan media dapat memberikan solusi strategis bagi pemulihan bisnis pada sektor transportasi udara di saat dan pasca pandemi Covid-19. Hal tersebut diutarakan dalam acara Webinar Series #5 dengan tema “Resiliensi Kinerja dan Strategi Pemulihan Bisnis Sektor Transportasi Udara Pada Saat dan Pasca Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan Balitbang Kemenhub, pada Rabu (23/9).
“Saya berharap hasil webinar kali ini dapat memberikan penjelasan dan rekomendasi terhadap upaya keberlangsungan dan ketahanan industri transportasi udara. Selain itu juga memberikan rekomendasi terkait strategi yang optimal untuk memulihkan kembali sektor ini selama masa pandemi Covid-19 maupun untuk jangka waktu yang lebih panjang,” ujar Menhub Budi.
Lebih lanjut, Menhub Budi meminta penyusunan rekomendasi tersebut berlandasan aspek kesehatan seperti yang selalu digaungkan oleh Presiden RI Joko Widodo yang selalu berpesan untuk menerapkan protokol kesehatan. Secara tegas Menhub Budi mengatakan kepada seluruh jajaran petugas bandara maupun operator untuk bersama-sama menerapkan protkol kesehatan dengan ketat agar sarana transportasi tidak menjadi tempat penyebaran Covid-19.
“ Semua jajaran di bandara harus terus menerapkan protokol kesehatan. Kita harus kembalikan harapan dari masyarkat untuk terbang dengan selamat, aman dan nyaman. Karena kita tidak tahu pasti bagaimana perkembangan Covid-19 ini ke depan,” terang Menhub Budi.
Seperti yang diketahui, kondisi pandemi Covid-19 ini memberikan dampak pada semua sektor termasuk transportasi khususnya di sektor penerbangan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama kuartal II tahun 2020, transportasi dan pergudangan mengalami kontraksi hingga 30,84%, dimana angkutan udara menjadi sektor terdampak terbesar dengan kontraksi mencapai 80,23%. Mengingat transportasi merupakan salah satu sektor yang mendukung aktivitas harian individu maka kondisi ini harus dikelola sedemikian rupa agar tidak berpengaruh negative bagi perekonomian nasional.
Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah sejak bulan Juni 2020 pada saat dimulainya adaptasi kebiasaan baru melalui penerbitan PM Perhubungan no 41 tahun 2020, telah memberikan pertumbuhan pergerakan penumpang hingga 791,38% untuk penerbangan domestik. Namun kondisi tersebut harus tetap dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di setiap bandar udara dan maskapai, sehingga tidak hanya ekonomi yang pulih melainkan juga dapat memutus rantai penyebaran Covid-19.
Menhub Budi menjelaskan dengan kondisi seperti itu perlu adanya sinergi dan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, salah satunya Universitas Indonesia untuk melakukan penelitian menggunakan metodologi yang tepat dan data akurat sehingga efektif untuk memberikan rekomendasi solusi bagi Pemerintah. Kerjasama penelitian ini mencakup 4 bidang yaitu evaluasi peraturan, pencegahan penyebaran, ketahanan dan keberlangsungan sektor transportasi udara, serta pemulihan bisnis transportasi udara.
“Saya juga mengharapkan hasil kajian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan transportasi udara, sehingga masyarakat pengguna jasa angkutan udara semakin percaya akan layanan penerbangan yg aman dan nyaman. Saya juga berterima kasih kepada Pak Chappy Hakim dan Universitas Indonesia yang selalu mendukung Pemerintah dengan memberikan rekomendasi yang terbaik, ” tutur Menhub Budi.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbang) Umiyatun Hayati menjelaskan kegiatan webinar series ini merupakan kelanjutan dari kick-off webinar series yang telah diselenggarakan pada tanggal 15 September 2020 lalu. Webinar kali ini Balitbang menggandeng Universitas Indonesia untuk melakukan kajian terkait tema tersebut. Mengingat transportasi merupakan derrived demand terhadap aktivitas harian individu maka segala sesuatu yang terjadi pada sektor ini pasti akan memiliki keterkaitan dengan sektor lainnya yang menjadi tujuan aktivitas setiap individu.
“Untuk menjaga keberlangsungan industri transportasi udara maka diperlukan strategi yang tepat agar sektor tersebut tetap dapat beroperasi optimal untuk memenuhi demand yang ada dan kembali pulih untuk dapat beroperasi normal setelah berakhirnya pandemi COVID19. Beberapa hal penting yang dapat dilakukan adalah dengan adanya insentif fiskal dan non-fiskal, pendekatan kebijakan, dan kolaborasi antar instansi dan antar sektor sehingga berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian nasional dan mencegah terjadinya resesi,” ucap Umiyatun.
Turut hadir dalam acara webinar series tersebut Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto, Direktur Lion Air Group Airport Service Capt. Wisnu Wijayanto, Ketua Umum Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia Capt. Imanuddin Yunus, Pengamat Penerbangan Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim, Dosen Sosiologi, Universitas Indonesia Dr. Ricardo S. Adnan dan Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia Dr. Heri Fathurahman. (LKW/GD/LA/HT)