Cileunyi
- Saya apresiasi kegiatan Polri yang begitu detail, lugas dan tanggap.
Saya juga mengapresiasi Menteri Kesehatan dan Menteri PUPR yang sudah
mendukung pelaksanaan arus mudik dan arus balik Lebaran tahun 2017.
Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat
menghadiri Rapat Koordinasi di Tol Cileunyi pada Jumat (30/6).
Pada kesempatan tersebut, Menhub memaparkan tiga hal yang menjadi perhatiannya untuk menekan angka kecelakaan.
"Pertama, berkaitan
dengan penggunaan sepeda motor untuk jarak jauh. Kita belum mampu
menyelesaikan dengan alternatif-alternatif lain. Oleh karenanya, selain
ada mudik gratis, kita minta Polri untuk memberikan pernyataan
(himbauan) kepada mereka (pengemudi sepeda motor) dan tempat istirahat
bagi mereka," papar Menhub.
Kedua, berkaitan dengan kelaikan
bus. "Terkait dengan bus yang relatif banyak yang belum laik, ada 30%.
Kami mohon kepada Polri untuk melakukan penindakan bagi mereka (bus)
yang tidak berstiker," tegas Menhub.
Menurutnya, berdasarkan
kejadian kecelakaan di beberapa titik disebabkan oleh armada bus yang
memang sama sekali tidak memiliki kualifikasi di jalan raya. Untuk itu,
Kemenhub sudah berkoordinasi dengan pihak Kapolri.
Terakhir, Menhub menghimbau operasional truk.
"Kemarin
pagi kami sudah buat Surat Edaran. Kami bukannya memperpanjang
ketidakbolehan truk beroperasi, tetapi kami hanya menghimbau agar truk
tidak beroperasi sampai tanggal 2 Juli 2017 pukul 24.00 WIB," jelas
Menhub.
Menhub menambahkan, ada pengecualian bagi truk yang masih
boleh beroperasi dengan alasan penting. Untuk itu, Menhub sudah
sampaikan mandat kepada Polri untuk melakukan tindakan. Apabila di satu
titik ada kemacetan, Polri berhak untuk melakukan manajemen lalu lintas
dan memprioritaskan pemudik untuk pulang.
Turut hadir dalam Rapat
Koordinasi tersebut Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Menteri
Kesehatan Nila Moeloek, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Kapolda
Jawa Barat Anton Charliyan. Koordinasi terkait skema pengaturan
kemacetan dan kriminalitas. (CRA/TH/BS/JAB)