JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mengunjungi dan meninjau langsung proyek padat karya tunai di Bekasi pada Minggu (18/2). Kegiatan tersebut dilakukan guna memastikan pengerjaan padat karya berjalan dengan benar dan lancar.
Menhub Budi akan meninjau pembangunan proyek jalur kereta api dwi ganda atau Double Double Track (DDT) sekaligus melihat kegiatan pembangunan Terminal Bekasi yang merupakan bagian dari proyek DDT yang dilaksanakan secara padat karya.
“Ya Pak Menhub Budi akan mengunjungi pekerjaan padat karya di Bekasi pada hari Minggu mendatang. Beliau akan mengunjungi proyek padat karya terkait DDT seperti perbaikan jalan kampung di dekat terminal,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Baitul Ihwan, Sabtu (17/2).
Pekerjaan padat karya tunai untuk perkeretaapian sendiri diantaranya pekerjaan pengecatan, pekerjaan normalisasi saluran/ pembersihan saluran, pekerjaan pembuatan saluran tanpa pemasangan batu kali/dengan pasangan batu kali. Ada pula pekerjaan galian pondasi setempat/menerus untuk konstruksi ringan (Saluran batu kali. Retaining Wall. Pagar), pekerjaan pemagaran, pekerjaan ecer balas dan bantalan beton, pekerjaan ecer, pekerjaan untuk penanaman kabel sinyal dan telekomunikasi.
Kegiatan padat karya tunai di lingkungan Ditjen Perkeretaapian pada tahun 2018 sudah ada beberapa yang berjalan. Diantaranya pembuatan retaining wall yang berlokasi di Stasiun Tanjung Ampalu Koto VIII Muaro, Sumatera Barat dan pemindahan sumur warga di lokasi yang sama. Selain itu juga di lokasi pengerjaan jalur kereta api dwi ganda atau Double-Double Track (DDT).
Program padat karya tunai juga ada di semua sektor termasuk BPSDM, Ditjen Perhubungan Darat, Ditjen Perhubungan Laut, Ditjen Perhubungan Udara, dan BPTJ.
Kementerian Perhubungan mengalokasikan dana sebesar Rp 15,123 Triliun dengan belanja upah sebesar Rp. 1,274 Trilun di tahun 2018 untuk program padat karya tunai, yang akan menyerap sebanyak 70.858 tenaga kerja mencakup 831 desa di 739 Kabupaten/Kota. Dengan rentang waktu kerja sejak Februari hingga Oktober 2018 namun percepatan sudah dilakukan sejak Januari. Selain Menhub Budi akan hadir pula Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri.
Peninjauan tersebut juga sebagai salah satu langkah Menhub Budi untuk memastikan agar semua proyek yang sedang berjalan dalam program padat karya tunai bisa selesai tepat waktu. Sehingga berhasil mengentaskan kemiskinan sesuai dengan misi program tersebut.
Program padat karya tunai merupakan bentuk komitmen Pemerintah Indonesia secara menyeluruh untuk terus mendorong optimalisasi dana desa demi mendukung percepatan pengentasan kemiskinan di Tahun 2018. Salah satu yang wajib melaksanakan program padat karya tunai ini adalah Kementerian Perhubungan yang secara spesifik dilaksanakan melalui proyek-proyek pembangunan infrastruktur transportasi. (LKW/TH/LP/BI)