JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menandatangani kesepakatan bersama dalam rangka kerjasama pengembangan sistem teknologi nasional di sektor transportasi. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala BPPT Unggul Priyanto, Senin (31/10) di kantor Kemenhub, Jakarta.
Lingkup kerjasama tersebut meliputi, pengkajian dan penerapan teknologi sistem sarana dan prasarana transportasi, peningkatan sumber daya manusia, dan pengembangan teknologi informasi dan teknologi terkait hal lainnya.
“Melalui kerjasama ini kita akan mendorong teknologi karya anak bangsa dalam rangka mendukung peningkatan keselamatan, keamanan dan pelayanan transportasi nasional,” jelas Menhub Budi dalam sambutanya.
Menhub Budi menambahkan, kehadiran teknologi dalam transportasi sangat penting untuk meningkatkan keselamatan,keamanan,dan pelayanan transportasi serta meminimalkan kealpaan manusia (human error).
"Saat ini kita masih sangat bergantung dengan tekonolgi dari luar negeri. Diharapkan melalui kerjasama ini pemanfaatan teknologi Indonesia dapat dilakukan secara mandiri dan tidak bergantung dari luar negeri," imbuhnya.
Sementara, Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan, beberapa penerapan teknologi sektor transportasi yang telah dilakukan diantaranya, yaitu penerapan sistem Light Rapid Transit (LRT) sebagai sistem yang terintegrasi, pengakajian pembangunan kapal dan pelabuhan yg sesuai standar, dan pengembangan prototipe sistem pengamatan penerbangan atau Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B).
"Saat ini teknologi ADS-B telah dipasang dan diujocoba di bandara Ahmad Yani Semarang selama 4 tahun dan di Bandara Husein Sastranegara Bandung 3 tahun" jelasnya.
Prototipe tersebut saat ini masih dalam proses sertifikasi guna memenuhi standar regulasi nasional dan internasional. Jika produk itu berhasil mendapatkan sertifikasi, maka dapat mendorong BPPT untuk memproduksinya dan bersaing dengan produk sejenis buatan luar negeri.
Kemenhub akan mendukung penuh dan memberikan asistensi agar prototipe tersebut dapat memenuhi standar dan regulasi nasional dan internasional.
Beberapa kerjasama lainnya yang dilakukan yaitu terkait pengembangan sarana dan prasarana transportasi untuk mendukung aspek keselamatan dan keamanan seperti radar, sistem navigasi berbasis satelit di bandara, peralatan observasi cuaca otomatis, dan sarana prasarana lainnya di sektor darat, laut dan kereta api. (RDL/TH/BS/BSE)