JAKARTA – Dewan Transportasi Kota Bekasi (DTKB) dan Dewan Kota Cerdas Bekasi memberikan apresiasi atas keberhasilan diberlakukannya Sistem Ganjil-Genap di Tol Jakarta-Cikampek. Menurutnya kebijakan tersebut telah membuat arus lalu lintas di ruas tol Jakarta-Cikampek menjadi lancar.
“Dewan Transportasi Kota Bekasi dan Dewan Kota Cerdas Bekasi memberikan apresiasi atas kebijakan dari Pemerintah ini. Walaupun awalnya ada sikap resistensi pro dan kontra tapi pada praktek dan pelaksanaanya terlihat hasilnya dan masyarakat dapat memahami masalah serta merasakan manfaatnya. Sekarang ini masyarakat merasakan adanya perubahan kecepatan di jalan tol sejak diberlakukan kebijakan ini,” jelas Anggota DTKB Yayat Supriatna saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (13/3).
Lebih lanjut Yayat menjelaskan pemberlakuan kebijakan ganjil-genap ini sudah membuat kultur baru masyarakat Kota Bekasi yaitu penggunaan angkutan umum.
“Sistem ini sudah membangun kultur yang menarik yaitu masyarakat mulai sadar untuk menggunakan angkutan umum. Masyarakat ternyata bisa memahami bahwa layanan angkutan umum secara ekonomi tidak memberatkan mulai dari tarif parkir Rp.10.000. Jadi perbandingan antara pilihan naik kendaraan pribadi atau angkutan umum itu bisa memberikan pengaruh yang signifikan bagi kenyamanan masyarakat,” ujar Yayat.
Perubahan perilaku lainnya yang terjadi sejak diberlakukan sistem ganjil-genap adalah masyarakat berangkat lebih awal dari biasanya. “Perilaku yang berubah masyarakat berangkat lebih pagi lagi. Jadi sebenarnya ini hanya pergantian saja, yang hari ini genap karena aturannya ganjil, dia berangkat lebih pagi. Besok yang ganjil berangkatnya lebih pagi,” kata Yayat.
Sementara itu, Wakil Ketua DKTB Tedy Murtedjo menambahkan bahwa DTKB terus melakukan sosialiasi kepada masyarakat terkait pemberlakuan sistem ganjil-genap tersebut. “Untuk mendukung program Pemerintah ini kami terus melakukan sosialisasi melalui edukasi kepada masyarakat Kota Bekasi karena sistem ganjil-genap ini efektif untuk mengurangi kepadatan di jalan tol,” tutur Tedy.
Seperti yang disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, melalui kebijakan ini Pemerintah berharap masyarakat dapat beralih menggunakan angkutan umum massal. “Melalui kebijakan ini , kita mengharapkan masyarakat dapat beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan massal seperti LRT, MRT dan BRT,” terang Menhub.
Operasi Green Line dan Pemberlakuan Paket Kebijakan di Tol Jakarta-Cikampek sudah mulai diberlakukan pada Senin (12/3). Kebijakan tersebut meliputi Pengaturan Angkutan Barang (Gol. 3, 4 dan 5); Pengaturan Mobil Pribadi (Sistem Ganjil – Genap di Gate Tol); dan Prioritas Lajur Khusus Angkutan Umum (Bus Besar/Sedang). Kebijakan ini diambil untuk mengurangi dan menangani kemacetan di ruas Tol Jakarta – Cikampek. (LFH/TH/LP/BI)