JAKARTA – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Sugihardjo mengingatkan kepada para lulusan Ahli Nautika agar memahami dan menguasai teknologi digital di bidang pelayaran. Menurut Sugihardjo, penguasaan teknologi digital di bidang pelayaran adalah keniscayaan dan menjadi kebutuhan di tengah perubahan teknologi yang begitu cepat.
Sugihardjo mengungkapkan hal itu saat melantik lulusan Diklat Pelaut Tingkat I bidang Nautika dan Teknika Balai Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP) Jakarta dalam Upacara Bon Voyage, yang dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Bon Voyage yang diselenggarakan BP3IP kali ini bertema “By the 49th Bon Voyage, We Continue to Enhance the Seafarers Professionality to Compete in the New Normal Maritime Market”, diikuti sebanyak 59 orang pelaut yang telah menyelesaikan diklat tersebut dan merupakan sebuah seremonial melepaskan para lulusan berkiprah lebih luas di dunia pelayaran profesional.
Sugihardjo juga berpesan agar para lulusan tidak cepat berpuas diri dan terus mengasah kemampuan di tengah perubahan dunia yang kian cepat. “Jangan cepat berpuas diri walaupun telah melalui pendidikan jenjang tertinggi dari Perwira Transportasi Laut. Kembangkan kemampuan menghadapi digitalisasi di era revolusi industri 4.0 saat ini," ujarnya.
Lompatan Teknologi
Sugihardjo mengingatkan kembali bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi hampir di seluruh dunia telah mempercepat kemajuan teknologi sekitar 10-15 tahun, sehingga diperlukan adaptasi yang lebih cepat untuk menguasai perubahan tersebut. “Sarana transportasi kian hi-tech, teknologi kian canggih, sehingga para lulusan harus menguasai digitalisasi pelayaran,” cetusnya.
Di dalam sidang International Maritime Organization (IMO) tahun lalu, menurut Sugihardjo, telah dibahas mengenai kemungkinan adanya autonomous ship, yaitu kapal dapat berlayar tanpa awak kapal. Meski pelaksanaan autonomous ship belum secepat yang diperkirakan, namun sinyal perubahan teknologi digital di bidang pelayaran sudah ada di depan mata.
“Saya sangat menaruh perhatian, agar para lulusan ahli nautika benar-benar menguasaai teknologi digital pelayaran,” ujarnya.
Sepekan sebelumnya (16/7), saat memberi sambutan secara daring kepada 472 Perwira Transportasi Laut di lapangan Kampus Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, Sugihardjo juga berpesan agar para perwira transportasi yang telah diwisuda segera menguasai dan memanfaatkan teknologi pelayaran karena penyelenggaraan angkutan laut saat ini jauh berbeda dengan sebelumnya. “Perkembangan teknologi yang terjadi pada industri maritim, yang dulunya konvensional semakin hari semakin sarat teknologi,” cetusnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sugihardjo juga mengingatkan agar para lulusan tetap mempertahankan kemampuan teknis dan sikap profesional dengan menjunjung integritas tinggi dan dengan didasari filosofi dasar nautika dan teknika agar tidak salah dalam pengambilan keputusan. "Penguasaan teknologi saat ini merupakan bekal penting yang harus dimiliki oleh seluruh lulusan sekolah pelaut BPSDMP agar mampu bersaing dengan pelaut luar negeri" ujar Sugihardjo.
Globalisasi dan perkembangan teknologi yang terjadi saat ini, lanjut Sugihardjo, memaksa seluruh perguruan tinggi di lingkungan BPSDMP harus terus berbenah untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar dapat menghasilkan lulusan yang tangguh, profesional, mandiri, dan berwawasan global.
Sinergi
Saat ini BPSDMP terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan dunia usaha agar para lulusannya dapat terserap di industri transportasi dengan mensinkronkan materi pembelajaran di kampus dengan perkembangan lingkungan strategis dan tuntutan dunia industri. Pendekatan yang dilakukan adalah quadruple helix, yaitu kerja sama antara pemerintah, industri, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Langkah tersebut diharapkan mampu menciptakan lulusan yang kompeten dan profesional serta langsung dapat diserap oleh pasar industri.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dalam pesannya kepada para lulusan sekolah di lingkungan BPSDMP, meminta agar para lulusan mampu berkiprah dalam kancah industri pelayaran internasional. Mereka juga harus ikut berperan aktif untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi poros maritim dunia, sebagaimana yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. (HG/CH)