Jepang – Kehadiran fasilitas Proving Ground atau tempat pengujian kendaraan bermotor berstandar internasional di Indonesia diharapkan semakin meningkatkan daya saing industri otomotif nasional.
Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menyaksikan penandatanganan Loan Agreement antara Konsorsium Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG) selaku pemenang tender proyek Proving Ground dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC), lembaga keuangan Jepang selaku pihak yang mendanai proyek Proving Ground, Rabu (1/3), di Tokyo, Jepang.
“Pembangunan Proving Ground mempunyai arti yang sangat strategis untuk memenuhi kebutuhan produk otomotif baik di dalam negeri maupun untuk pasar ekspor,” ujar Menhub.
Menhub menjelaskan, kehadiran Proving Ground juga sangat penting untuk meningkatkan standarisasi kendaraan yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia, baik dari sisi keselamatan dan keamanan (safety), kenyamanan, dan juga rendah emisi karbon sehingga lebih ramah lingkungan.
“Dengan ditandatanganinya Loan Agreement hari ini, menjadi langkah yang baik untuk mempercepat proses pembangunan Proving Ground di awal tahun ini, dan ditargetkan dapat selesai pada akhir tahun ini,” ucap Menhub.
Lebih lanjut Menhub berharap, kerja sama pembangunan Proving Ground akan semakin meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Jepang yang sudah terjalin baik selama 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPR RI/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel yang turut menyaksikan penandatanganan Loan Agreement mengatakan, proyek Proving Ground akan semakin memperkuat hubungan yang saling menguntungkan antar kedua negara.
Ia menambahkan, kehadiran Proving Ground ini juga akan meningkatkan industri otomotif Jepang yang mayoritas ada di Indonesia. “Keberhasilan konsorsium memenangkan proyek ini tidak mudah karena harus bersaing dengan Konsorsium dari China dan Korea. Semoga Proving Ground ini sudah bisa dilakukan soft launching pada November 2023 yang menandai 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Jepang pada tahun ini,” tuturnya.
Turut hadir menyaksikan penandatanganan Loan Agreement, Penasehat Utama Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Hiroto Izumi. (RDL/BRD/HT)