KM Sabuk Nusantara 76 Dorong Konektivitas Transportasi Gorontalo-Ternate

Jakarta – Tiga bulan terakhir di penghujung tahun 2021, Indonesia sudah diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) WHO sebagai negara dengan katagori zona hijau untuk pandemi Covid-19, sehingga boleh melakukan kegiatan yang terukur seperti ditetapkan dalam PPKM Level 1.

Mobilitas masyarakat mulai dipacu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memfasilitasinya dengan me-launching kapal perintis. Kapal milik Kementerian Perhubungan dengan nama Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 76 ini berukuran 2000 GT dengan kapasitas penumpang sebanyak 484 orang. Harga tiket di awal peresmian yakni termurah Rp13.000 dan termahal Rp33.000 per orang. Adapun rute pelayarannya antara lain meliputi jalur pelayaran Gorontalo – Ternate pergi pulang (PP).

Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Peresmian KM Sabu Nusantara 76 dilakukan langsung oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut yang diwakili Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri (ALDN) Medy Purwanto bersama dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.

Rusli Habibie mengapresiasi upaya Kementerian Perhubungan, khususnya kepada Menteri Perhungan Budi Karya Sumadi atas alokasi dan beroperasinya KM Sabuk Nunsatara 76 di wilayahnya. Fasilitas pelayaran yang diberikan ini sangat penting untuk konektivitas antar daerah antar pulau dan bisa mendorong perputaran dan pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin baik.

KM Sabuk Nusantara 76 ini memiliki ruangan dengan AC, serta harga tiketnya terjangkau oleh masyarakat. “Saya lihat kapal ini bagus, ber-AC, ada ruang kamar, serta harga tiketnya murah,” cetus Rusli Habibie.

Kasubdit ALDN Medy Purwanto berharap, kapal perintis KM Sabuk Nusantara 76 ini dapat mendukung konektivitas dan mobilitas orang dan barang antar wilayah di seputaran kawasan Gorontalo dan Ternate. Menurut Medy, wilayah yang dilalui KM Sabuk Nusantara 76 ini adalah rute pelayaran R-41 : Gorontalo – Luwuk - Banggai - Bacan – Ternate -Bacan - Banggai - Luwuk - Gorontalo.

Kolaborasi yang Kuat

Kolaborasi yang kuat antara Kementerian Perhubungan dengan Pemda Provinsi Gorontalo semakin mendukung langkah dan upaya untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah, meningkatkan mobilitas orang, barang dan jasa di wilayah Gorontalo dan sekitarnya. “Kami salut gerak cepat Bapak Gubernur dalam mensosialisasikan pengoperasian perdana KM Sabuk Nusantara 76 di radio RRI Gorontalo,“ ujar Medy.

Medy juga berharap, kolaborasi dan kontribusi pemerintah daerah dapat terus berlangsung dalam menjaga, merawat, dan mengoptimalkan fungsi dan manfaat kapal ini bagi masyarakat terus terpelihara.

Khusus untuk KSOP dan Operator Kapal, Medy berpesan agar memperhatikan aspek safety, security, services dan clean ocean. “Kami melihat antusias masyarakat mau mencoba naik kapal ini. Semoga utilitas kapal ini terjaga dan terus meningkat sehingga manfaat pelayanan kapal dapat tercapai,” ujarnya.

Bagian dari Tol Laut

Kapal perintis KM Sabuk Nusantara 76 merupakan bagian dari Program Tol Laut yang telah dicanangkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Langkah tersebut sebagai upaya Pemerintah untuk meningkatkan konektivitas wilayah, menekan disparitas harga khususnya produk bahan prokok dan penunjang, meningkatkan kelancaran dan distribusi logistik, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP).

Kepala Kantor KSOP Kelas III Gorontalo, Taher Laitupa juga berharap kehadiran Kapal Perintis 76 ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Gorontalo. “Kehadiran KM Sabuk Nusantara 76 ini merupakan bentuk komitmen kemenhub dalam meningkatkan layanan dan konektivitas di Indonesia Khususnya di Gorontalo,” ujar Taher.

Sebagai informasi, KM Sabuk Nusantara 76 berukuran 2000 GT dengan kapasitas penumpang sebanyak 484 orang. Harga tiket per penumpang di awal peresmian yakni termurah Rp13.000 dan termahal Rp33.000. Kapal ini merupakan rute yang diusulkan Pemerintahan Provinsi Gorontalo dalam memfasilitasi dan mendukung pergerakan masyarakat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal, serta program strategis Pemerintahan Provinsi Gorontalo.

Terus Ditingkatkan

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, pada 2021 ini, menurut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Antoni Arif Priyadi sudah menambah sejumlah trayek baru sehingga keseluruhan menjadi 41 trayek/rute.

Antoni menambahkan awalnya rute tol laut hanya dua trayek pada 2015. Seiring berjalannya waktu, trayek terus bertambah yakni enam trayek baru pada 2016, dan bertambah lagi menjadi 13 trayek pada 2017. Kemudian, pada 2018 jumlahnya bertambah lagi menjadi 18 trayek, pada 2019 menjadi 20 trayek dan 2020 naik menjadi 26 trayek.

Capt. Antoni juga berharap kehadiran trayek baru ini menjadi sarana untuk memasarkan produksi lokal berupa hasil pertanian atau perkebunan serta hasil perikanan untuk diangkut melalui kapal ini ke tujuan pasar yang lebih menguntungkan.

Selanjutnya Antoni berharap ke depan penyelenggaraan kegiatan pelayanan angkutan multimoda dapat berlanjut dengan sistem layanan aplikasi yang terintegrasi seperti dalam layanan aplikasi SITOLAUT dengan satu dokumen pada semua moda transportasi. Terobosan ini, menurut Antoni, akan membuat kegiatan lebih perekonomian lebih efisien. (AS/IS/HG/ME/HS)