(Jakarta, 4/5/2011) KM Labobar yang mengangkut sebanyak 2349 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, pada Rabu (4/5), pukul 04.30. Karena masih terlalu pagi, kapal melakukan kegiatan debarkasi (menurunkan penumpang dan barang)ke terminal penumpang pada pukul 07.30 WIB.
Menurut Kepala Kantor Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok Susetyo W. Hadi, kegiatan menurunkan penumpang dilakukan setelah hari terang. Para penumpang yang turun diisitirahatkan di terminal penumpang, setelah itu pihak Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengarahkan para TKI untuk melakukan kegiatan lanjutan dengan bus ke tempat tinggalnya masing-masing.
“Penurunan penumpang dilakukan setelah cuaca terang, agar TKI yang kelelahan selama perjalanan tidak bermasalah ketika turun dari kapal,” ungkap Susetyo.
Susetyo menyatakan proses penurunan penumpang berjalan baik, karena terminal penumpang sudah disiapkan untuk melayani para TKI yang akan datang.
“TKI yang berasal dari kawasan Indonesia timur seperti asal NTT, NTB maupun dari Pontianak akan meneruskan dengan pesawat udara, sedangkan yang sakit dilakukan pemeriksaan di rumah sakit di Jakarta Utara,” ungkap Susetyo.
Sebelumnya, KM Labobar yang dinakhodai Bambang Edy Susilo sempat sandar di Pelabuhan Telukbayur, Padang, dan menurunkan dua penumpangnya karena sakit.
Saat penurunan TKI di Tanjung Priok ini ada sembilan orang TKI yang sakit dan langsung dilarikan ke RSUD Koja Jakarta Utara. Ada yang menderita patah tulang, terkena stroke, dan lainnya. Pihak rumah sakit menyatakan para TKI ini perlu mendapat perawatan medis dalam beberapa hari ke depan sebelum dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
Sementara itu, Direktur Usaha PT Pelni Asep Suparman menyatakan kegiatan penjemputan TKI merupakan salah satu begian dari kegiatan Pelni untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mengangkut warga negara yang sedang menghadapi masalah dan harus meninggalkan Arab Saudi.
“Alhamdulillah perjalanan kapal ke Arab Saudi dan kembalinya dalam keadaan lancar sehingga penumpang sampai di tanah air dengan selamat,” ungkap Asep Suparman.
Sedangkan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat mengatakan di atas kapal ada tiga bayi yang lahir di atas kapal.
Uniknya, nama bayi yang baru lahir tersebut diberi nama sama dengan nama kapal yang mengangkut mereka, yaitu Mohammad Safaruddin Labobar, Annisa Meganur Labobarina, dan Mohammad Labobaransyah.
"Safaruddin Labobar lahir pada hari kedua pelayaran KM Labobar, Minggu (24 April), Annisa Labobarina lahir saat hari keempat (26 April), sementara Labobaransyah lahir dalam perjalanan KM Labobar hari kedelapan (30/4)," ujarnya .
Ditambahkan kembali, orang tua dari Annisa Meganur Labobarin, Maryam Binti Zuheri Karna (35) terpaksa dikirim ke RSU M Jamil, Padang setelah sang bayi mengalami kesulitan nafas.
Sementara itu selain tiga bayi yang lahir dalam perjalanan seorang TKI yang diketahui bernama Imas, akhirnya melahirkan bayi perempuan yang dinamai Jamilah Nur Aisah Suwanda dengan berat 2,8 kilogram serta panjang 47 cm.
"Dilahirkan pada Senin pukul 15.00 WIB melalui penanganan tim dokter RSU M Jamil. Imas dan bayinya yang dalam keadaan sehat itu dikembalikan ke KM Labobar. Sehingga jumlah bayi TKI yang dilahirkan selama perjalanan KM Labobar Jeddah-Jakarta ada empat bayi," ucapnya.
Rute yang digunakan Labobar dalam pelayaran ini adalah Jakarta-Jeddah (10 hari) dan kembali lagi dari Jeddah-Padang-Jakarta (10 hari).
Labobar berangkat dari pelabuhan Tanjung Priok pada tanggal 10 April. Kapal tiba di Jeddah pada 20 April. Dua hari KM Labobar sandar di Jeddah untuk pengurusan berkas-berkas administrasi serta penyelesaian imigrasi WNI overstay (TKI bermasalah). Kapal diberangkatkan kembali ke Indonesia pada 22 April 2011. Kapal tiba di Padang 29 April.. melanjutkan pelayaran kembali pada 30 April 2011 menuju Tanjung Priok dan berakhir pada 4 Mei 2011.
Dalam pelayarannya menuju ke Jeddah, KM Labobar dikawal 75 orang tim pengamanan dan petugas yang dikoordinir oleh Kemenko Polhukam. Tim pengamanan dan petugas tersebut berasal dari Mabes TNI, Mabes Polri, Kemenkes, BNP2TKI, Imigrasi, Kemenko Polhukam, Kemenko Kesra, Kemlu, dan Kemenhub. Biaya pengoperasian KM Labobar untuk pengangkutan TKI sebesar Rp 24,5 miliar. (AB)