Jakarta, 29/10/2014 – Kementerian Perhubungan siap melakukan perbaikan diberbagai segi, terutama perizinan dan peningkatan kualitas transportasi. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada acara Jumpa Wartawan pada Selasa (29/10) di Kantor Kementerian Perhubungan, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta.
“Satu yang harus diperbaiki, itu adalah tentang perizinan. Ini fokus besar,” tandas Jonan.
Selain fokus kepada perizinan, Jonan juga sangat mengutamakan masalah kualitas transportasi, baik manusia ataupun barang.
“Yang kedua, harus mendorong supaya transportasi ini bisa membaik kualitasnya, baik untuk orang maupun barang,” tambah Jonan.
Cara agar membaik, menurut Jonan adalah dengan membuat target yang realistis. Setelah itu dilanjutkan dengan upaya baik dari regulator maupun operator, melalui pembangunan infrastruktur atau investasi, untuk mewujudkan target tersebut.
“Jadi yang dibikin nanti itu bukan bangun apa atau apa, yang mau dibicarakan itu misalnya dalam lima tahun itu kita maunya kapasitasnya seberapa,” jelas Jonan.
“Contoh, Kereta Api misalnya, target 2019 kapasitasnya 600 juta. Lalu kita panggil operator, anda menyediakan apa. Kami menyediakan apa, sesuai dengan peraturan dan perundangan. Jadi harus ada goalnya dulu. Dan goalnya harus konkrit,” papar Jonan lagi.
Dengan penentuan target dan juga kerjasama yang baik dengan operator, Jonan optimis penyelenggaraan sistem transportasi akan terus membaik.
Lebih dalam, menanggapi regulasi yang dinilai mempersulit, Jonan bertekad membuat Kementerian Perhubungan sangat efektif dan efisien sebagai penyelenggara negara di bidangnya.
“Kalau memang butuh waktu, ya butuh waktu. Kalau butuh proses, ya butuh proses. Kalau tidak butuh waktu ya tidak usah diadakan waktunya. Kalau bisa sehari, ya sehari saja. Kalau bisa tiga hari, ya tiga hari saja,” tandas Jonan.
Menurut Jonan, setiap lembaga itu harus ada manfaatnya. Penyelenggara negara itu dibayar oleh negara, datangnya dari APBN yang sebagian besar berasal dari Pajak.
“Itu harus dipertanggungjawabkan. Dengan mebuat kemanfaatan kita itu ada,” pungkas Jonan.