PADANG – Transportasi merupakan komponen utama perjalanan wisata yang tersebar di pelosok nusantara. Untuk itu Kementerian Perhubungan mendukung pengembangan pariwisata di Sumatera Barat melalui pembangunan infrastruktur transportasi yang handal dalam meningkatkan daya saing. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugihardjo dalam Seminar Pembangunan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat pada Rabu (7/2).
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam mencapai target 20 juta wisatawan, Kemenhub memberikan beberapa dukungan dalam pengembangan pariwisata baik sektor transportasi darat, laut, udara dan kereta api.
“Dukungan yang diberikan Kemenhub dalam pengembangan pariwisata diantaranya, mempercepat realisasi peningkatan infrastruktur pelabuhan dan bandar udara di daerah tujuan wisata, mendorong perusahaan pelayaran dan perusahaan penerbangan nasional, meningkatkan kerjasama penerbangan secara bilateral serta meningkatkan peran swasta dalam penyediaan angkutan wisata yang memenuhi standar keselamatan, keamanan dan kenyamanan,” jelas Sugihardjo yang akrab disapa Jojo.
Sebagai informasi beberapa proyek transportasi yang dikembangkan guna menunjang pariwisata di Sumbar antara lain perluasan Bandara Internasional Minangkabau, penambahan rute penerbangan dari dan ke Cina, pembangunan Kereta Bandara Internasional Minangkabau, pengoperasian Kereta Api Perintis Lembah Anai lintas Lubuk Alung-Kayu Tanam, bantuan Bus Rapid Transit pada tahun 2013 sebanyak 15 unit, tahun 2015 sebanyak 10 unit, dan 2016 sebanyak 10 unit. Sedangkan saat ini yang masih dalam tahap pembangunan yaitu Bandar Udara Rokot Sipora di Kepulauan Mentawai.
“Beberapa hal yang dilakukan Kemenhub pada sektor transportasi darat tahun 2018 yaitu pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, pemeliharaan perlengkapan jalan Provinsi Sumbar, rehabilitasi terminal penumpang tipe A Simpang Alur, pembangunan Terminal Tipe A Kota Padang, Pembangunan ATCS, subsidi operasi bus perintis dan rehabilitasi dan peningkatan UPPKB Tanjung Balik dan Sungai Langsat,” tambah Jojo.
Pembangunan juga dilakukan di sektor transportasi laut pada tahun 2018 yaitu melakukan replacement 3 unit rambu suar di wilayah Distrik Navigasi Teluk Bayur. Sedangkan sektor perkeretaapian pad atahun 2018 akan dilakukan pembangunan badan jalan Muaro Kalaban-Muaro, reaktivasi jalur KA Padangpanjang-Bukittinggi, peningkatan jembatan antara Padang-Lubuk Alung serta peningkatan jembatan antara Pariaman-Naras.
Pada kessempatan tersebut, Jojo menyebutkan beberapa hambatan dan tantangan dalam pengembangan pariwisata di Sumbar yaitu terbatasnya akses jalan utama, masih kurangnya dermaha kapal pariwisata, adanya biaya pemungutan pelayanan kapal pariwisata yang tidak transparan, kurangnya tempat penginapan, belum adanya sertifikasi kelaikan perahu wisata, belum adanya regulasi pemandu surfing untuk warga asing dan belum maksimalnya konservasi penyelamatan biota laut.
Lebih lanjut Jojo mengatakan kunci sukses untuk mengatasai hambatan dalam mengembangkan pariwisata di Sumbar diantaranya, melakukan komitmen bersama antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kota dan Kabupaten, meningkatkan aksesibilitas, membentuk tim pariwisata Sumbar, menetapkan prioritas pengembangan destinasi pariwisata, modernisasi dan standarisasi fasilitas pariwisata
“Serta dengan meningkatkan awareness masyarakat tentang pariwisata yang ada di Sumbar,” tutup Jojo. (LFH/TH/AL/BI)