(Jakarta, 27/5/2013) Kementerian Perhubungan mendapatkan Alokasi Anggaran Pembangunan Shelter Bencana Tahun 2013 yang direncanakan akan dibiayai menggunakan Bagian Anggaran (999) Bendahara Umum Negara (BA 999 BUN) sebesar Rp. 10 miliar.

“Anggaran ini dipergunakan untuk membiayai kegiatan prioritas pemerintah dan merupakan tindaklanjut dari surat Menteri Keuangan nomor S-216/MK.02/2013 tanggal 18 Maret 2013,” ujar Menteri Perhubungan E. E. Mangindaan pada Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, di Senayan Jakarta, Senin (27/5).

Menurut Menhub, sesuai surat Sekretaris Jenderal Kemenhub nomor PR.007/2/19 PHB 2013 tanggal  17 Mei 2013 perihal Usulan Kegiatan Penguatan Kapasitas Kesiapsiagaan dan Pengurangan Risiko Bencana Kementerian Perhubungan Tahun 2013, usulan kegiatan prioritas Kementerian Perhubungan pada BA (999) BUN yakni Pembuatan lapangan penanggulangan bencana dengan rigid termasuk pengawasan di Bandar Udara Binaka Gunung Sitoli Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp. 4,55 Miliar; dan Pemotongan bukit termasuk pengawasan di Bandar Udara Lasikin Sinabang Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebesar Rp. 5,45 Miliar.

Ia menambahkan kedua kegiatan yang diusulkan tersebut dimaksudkan untuk peningkatan operasional penerbangan, penambahan area terbuka dalam rangka penguatan kapasitas kesiapsiagaan dan kemudahan evakuasi serta distribusi logistik dan obat-obatan saat terjadi bencana.

Lebih lanjut Menhub mengatakan, bandar udara di daerah lokasi bencana dan daerah rawan bencana harus dioptimalkan sehingga dapat melayani operasi pesawat Hercules C-130 dan pesawat berpenumpang 50 orang dalam rangka evakuasi dan distribusi bantuan obat-obatan dan logistik dengan klasifikasi landasan 3C (standar Aerodrome Reference Code (ARC) yang berarti memiliki panjang landasan antara 1400 - 1800 meter, dapat didarati pesawat dengan bentang sayap antara 24 - 26 meter dan jarak roda utama terluar antara 6 – 9 meter).
“Bandar udara di sekitar daerah rawan bencana jika dimungkinkan juga digunakan sebagai bandar udara crisis center penanganan bencana,” tuturnya. (HH)