Jakarta - Kementerian Perhubungan mengundang beberapa negara sahabat diantaranya Inggris dan Jepang untuk mendapatkan masukan terkait dengan sistem transportasi di Ibu Kota Negara Baru (IKN) yang berkonsep smart, terintegrasi dan berkelanjutan, dalam diskusi bertema “Merajut Konektivitas Ibu Kota Negara” yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) Kementerian Perhubungan, Rabu (26/2) di Jakarta.
“Kami mencanangkan suatu konsep bagaimana konektivitas yang smart, terintegrasi dan berkelanjutan. Tentu hal tersebut bukan hal yang mudah, karena satu kegiatan yang besar hendaknya dimulai dengan pemikiran dan perencanaan yang matang. Oleh karenanya hari ini kita mengundang negara-negara sahabat, hari ini dari Inggris dan Jepang. Kita akan menggali dari beberapa negara, apa saja sebenarnya yang menjadi penting bagi suatu ibu kota Negara,” tutur Menhub Budi.
Jepang dinilai memiliki pengalaman mengembangkan smart technology, sementara Inggris mempunya kota yang berkonsep forest city.
Selain mengundang negara sahabat, Kemenhub juga telah membentuk Satuan Tugas Pengembangan Sistem Transportasi Ibu Kota Negara bekerja sama dengan beberapa universitas untuk mendapatkan gagasan dan inovasi terkait bidang transportasi.
Komitmen kerjasama dengan beberapa Universitas ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan dengan Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Mulawarman, Universitas GajahMada, Unit Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Indonesia, Universitas Pertahanan, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hasanudin tentang Penelitian dan Pengembangan di Bidang Transportasi.
“Keterlibatan dunia pendidikan sangat dibutuhkan dengan memikirkan suatu konsep yang baik, yang out of the box, yang memang merupakan suatu inovasi,” ungkap Menhub Budi.
Terkait perencanaan sistem Transportasi IKN, sambil menunggu pengesahan RUU IKN, Kemenhub menjadi bagian dari Kelompok Kerja (Pokja) Infrastruktur yang dikoordinir oleh Menteri PUPR untuk merencanakan infrastruktur di Ibu Kota Negara, khususnya di sektor transportasi.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritimian dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang turut hadir memberikan keynote speech menuturkan bahwa sistem transportasi di Ibu Kota Negara (IKN) baru akan dikembangkan dengan sistem transportasi yang terintegrasi, smart, dan berkelanjutan. Nantinya, kendaraan yang diperbolehkan di IKN hanya kendaraan berbasis autonomus atau Autonomus Vehicle (AV).
“Jadi desain jalan semua kita sesuaikan dengan itu. Bagaimana nanti kendaraan masuk dari Samarinda, Balikpapan kalau dia tidak AV dia tidak boleh masuk ke kota ini. Nanti akan ada parkir khusus mobil non AV, selanjutnya masuk ke dalam harus menggunakan AV atau menggunakan transportasi publik yang juga AV,” tutur Menko Luhut.
Kemenhub akan mengutamakan penggunaan kendaraan listrik di IKN baik untuk transportasi massalnya maupun kendaraan pribadi.
Dalam kegiatan ini, turut hadir jajaran Eselon 1 Kementerian Perhubungan, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, Menteri Urusan Ekonomi dan Pembangunan Kedutaan Besar Jepang Miyashita Tadayuki, serta Pemimpin Redaksi Harian Kompas Ninuk Mardiana Pambudy. (LNM/RDL/YSP)