Palembang – Kehadiran layanan angkot feeder (New Oplet Musi Emas) semakin meningkatkan minat masyarakat kota Palembang dan sekitarnya menggunakan angkutan massal. Sejak beroperasi secara gratis di dua koridor pada Juni 2022 lalu, sekitar 100 ribu lebih penumpang telah menggunakan angkot feeder atau angkutan pengumpan untuk Light Rail Transit (LRT) dan Bus Rapid Transit (BRT).
“Saya senang sejak bulan Juni kita menambah angkot feeder LRT, penumpang LRT pun turut naik 25 persen. Saya lapor Presiden, beliau apresiasi, dan menugaskan agar ditambah lagi (koridor angkot feeder),” demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Palembang, Sabtu (27/8).
Dalam kunjungan kerjanya ke Palembang, Menhub menjajal integrasi antarmoda angkot feeder dan LRT. Menhub naik LRT dari Stasiun LRT Sumsel di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, kemudian turun di Stasiun LRT Asrama Haji, dan melanjutkan perjalanan menggunakan angkot feeder (berbasis listrik) menuju Hotel Santika Premiere Bandara, untuk menghadiri kegiatan Forum Group Discussion (FGD) “Sistem E-Ticketing Berbasis Akun untuk Mendukung Integrasi Pembayaran Antarmoda dan Sosialisasi Sistem Pembayaran BRT,” yang diselenggarakan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub.
“Untuk penambahan koridor angkot feeder ke depannya akan menggunakan mobil listrik. Tetapi kita memang butuh suatu studi/kajian untuk melakukan pengamatan dan komparasinya,” tutur Menhub.
Lebih lanjut, Menhub mendorong dilakukannya integrasi sistem pembayaran e-ticketing antarmoda angkutan massal yang ada di kota Palembang, yaitu antara angkot feeder, BRT, dan LRT. “Pada sistem e-ticketing ada konsep first mile dan last mile. Jadi ada kepastian dari dan tujuan secara lengkap dan terukur, yang memberi kemudahan bagi masyarakat,” ujar Menhub.
Sejak peluncuran angkot Feeder pada Juni lalu, jumlah penumpangnya mencapai 105.709 orang. Sejalan dengan itu, penumpang LRT per 23 Agustus 2022 juga meningkat, yaitu hingga 1.791.803 penumpang. Jika rata-rata penumpang harian bisa konsisten, maka hingga akhir tahun diproyeksikan jumlah penumpang LRT bisa melebihi masa sebelum pandemi yaitu sebanyak 2,7 juta penumpang.
Saat ini angkot feeder LRT melayani dua rute/koridor, pertama yaitu lintas Talang Kelapa - Talang Buruk via Asrama Haji dengan panjang rute 20,4 Km. Rute kedua yaitu lintas Asrama Haji - Sematang Borang via jalan Noerdin Pandji dengan panjang rute 40.2 Km.
Ke depannya, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat akan melanjutkan pengembangan layanan angkot feeder pada 2023. Dimana terdapat lima rute/koridor yang direncanakan, yaitu: Makrayu-Palembang Icon, UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor-Sukabangun I, Terminal Plaju-Tegal Binangun-Jakabaring, Komplek OPI-Komp. TOP-St. LRT DJKA, serta Perum Talang Betutu-Simpang Kades.
Turut hadir dalam peninjauan Walikota Palembang H. Harnojoyo, Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno, Direktur Angkutan Jalan Suharto, beserta jajaran Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Sumsel, Balai LRT Sumsel, dan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Sumsel. (IND/RDL/LA/HT)