JAKARTA – Kawasan wisata Puncak macet? Memang bukan berita baru lagi. Hampir setiap weekend dan hari libur nasional, kemacetan panjang mengular biasa terjadi hingga berjam-jam lamanya dan sulit dipridiksi kapan kemacetan bisa terurai.

Saat libur panjang memperingati perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tanggal 15 September 2024 lalu, kawasan wisata Puncak Bogor mengalami kemacetan parah yang terjadi sejak siang hingga tengah malam sehingga menelan korban jiwa. Pengguna kendaraan bermotor baik yang menggunakan mobil maupun motor terjebak kemacetan.

Perlu Duduk Bersama dan Kordinasi untuk Mengatasinya

Belum ada solusi permanen hingga kini yang dapat mengatasi kemacetan parah di kawasan tersebut. Wacana adanya jalur tol bebas hambatan menuju kawasan wisata Puncak belum terealisir hingga saat ini, demikian juga dengan rekayasa jalur transportasi di wilayah kawasan oleh pemerintah daerah setempat.

Saat meninjau kesiapan jalur dan penanganan lalu lintas menjelang perayaan Tahun Baru 2025 di kawasan Puncak, Bogor, pada Rabu (25/12) lalu, Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana melakukan pemantauan dan koordinasi di Posko Pelayanan Nataru Simpang Gadog serta meninjau jalan alternatif menuju kawasan Wisata Puncak Bogor.

Dalam kesempatan tersebut, Wamenhub mengungkapkan, Kementerian Perhubungan bersama dengan instansi terkait dalam hal ini diwakili oleh Polres Bogor serta Dinas Perhubungan Bogor mencoba memberikan solusi optimalisasi pelayanan yang terbaik bagi masyarakat agar masalah lalu-lintas seperti kemacetan, laka lantas, dan lain-lain yang biasa dan menjadi langganan macet di kawasan puncak Bogor dapat dicarikan solusi dan jalar keluar serta bisa terselesaikan lebih cepat dibanding tahun sebelumnya.

Kemenhub bersama dengan pemangku kepentingan lainnya yang terkait, diantaranya Pemerintah Kabupaten Bogor, Polda Jawa Barat, Polres Bogor, Kementerian Pekerjaan Umum, PT Jasa Marga, serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia juga telah menggelar rapat koordinasi guna mempersiapkan penanganan lalu lintas di kawasan Puncak. Salah satu kesepakatan rapat yakni mengoptimalisasi jalur alternatif menuju Puncak.

Di jalan alternatif ini, Kemenhub berupaya melengkapi kebutuhan perlengkapan jalan eksisting yang sebelumnya telah dipasang oleh pemerintah daerah Kabupaten Bogor. Adapun fasilitas keselamatan jalan yang telah dipasang antara lain Alat Penerangan Jalan (APJ), rambu peringatan, rambu petunjuk, serta Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ).

Menurut Wamenhub, masyarakat pengguna jalan masih belum mau memakai atau melewati jalur alternatif lantaran minimnya rambu lalu lintas dan penerangan jalan. “Alhamdulillah rambu lalu lintas dan penerangan jalan kini sudah dipasang. Kepada masyarakat bisa memanfaatkan jalur alternatif ini jika menuju kawasan wisata puncak Bogor,” ujarnya.

Bus Khusus Menuju Kawasan Wisata Puncak Bogor

Kementerian Perhubungan, menurut Wamenhub telah berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dan Polres Bogor akan menyediakan bus sebagai alternatif transportasi masyarakat menuju ke kawasan wisata Puncak, dan berharap ini menjadi bagian dari solusi bagi masyarakat. Rencananya program tersebut akan direalisasikan pada bulan Februari 2025 mendatang. Jumlah bus yang disediakan sebanyak 15 hingga 20 unit bus yang akan disiapkan dengan skema subsidi sehingga masyarakat dapat membeli tiket dengan harga terjangkau.

Dengan bus ini, perjalanan ke kawasan Puncak diharapkan menjadi lebih lancar, aman, dan selamat. Diharapkan masyarakat Jakarta dan sekitarnya yang akan menuju kawasan wisata puncak dapat memanfaatkan layanan bus subsidi dari Kemenhub ini, yang pasti lebih aman dan nyaman serta dengan harga tiket yang sangat terjangkau, dengan start dari Cibinong dan mengangkut masyarakat ke Puncak. (IS/AS/RY/ME)