(Vientiane, 03/07/2012) Delegasi Indonesia menyampaikan perkembangan isu keselamatanjalan di Indonesia pada hari pertama rangkaian Pertemuan ke-21ASEAN Land TransportWorking Group (LTWG)dan Pertemuan ke-3 ASEANMultisector Road Safety SpecialWorking Group(MRSSWG), Selasa (03/07) yang sedang berlangsung di Vientiane, Laos.Dalam presentasi Delegasi Indonesia, disampaikan bahwaIndonesia’s Decade of Action forRoad Safetytelah diluncurkan pada 20 Juni 2011, dan penanganan isu keselamatan jalan diIndonesia didasarkan pada pendekatan 5 pilar keselamatan jalan, yaitusafety management,safer road, safer vehicle, safer people, dan post crash.
Selain itu, Delegasi Indonesia juga menyampaikan pada forum pertemuan mengenai 3 strategipencapaian tujuan keselamatan jalan di Indonesia, yaitu penyelarasan arah dan komitmen penyelenggaraan keselamatan jalan melalui penerapan prinsip orkestra yang mengkoordinirlima pilar secara inklusif, penyelenggaraan keselamatan jalan menggunakan pendekatan efisiensi biaya melalui tindakan kuratif dan preventif dalam rangka penanganan korban,pencegahan luka dan pencegahan kecelakaan, dan pendekatan sistem keselamatan jalan yang mampu mengakomodasi human error dan kerentanan tubuh manusia untuk memastikankecelakaan lalu lintas tidak mengakibatkan kematian dan luka berat.
Pertemuan ke-3 ASEAN MRSSWG tersebut diawali dengan sambutan darithe OutgoingChairman, Mr. Gerard Leslie Leon,Director General of Road Safety Department, Ministry of Transport ofMalaysia. Dalam sambutannya,Outgoing Chairman menyampaikan apresiasinya kepada seluruh negara anggota ASEAN atas dukungan dan kerjasama selama 2 tahun kepemimpinan Malaysia sebagai Chairman ASEAN MRSSWG. Leon mengingatkan kembali arti pentingnya Dekade Aksi Keselamatan Jalan yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan berharap seluruh negara anggota ASEAN akan tetap mendukungthe UNDecade of Actionmelalui diformulasikannya the ASEAN Regional Road Safety Action Plan2012-2020. Leon juga berharap, Lao PDR sebagaiChairmanyang baru akan melakukan yang terbaik selama masa kepemimpinannya, dan seluruh negara anggota ASEAN tetap memberikan dukungan penuh dalam rangka perwujudan kerjasamaroad safetydi kawasan ASEAN.
Sementara itu,Chairmanterpilih, Mr. Viengsavath Siphandone,Director General,Department of Transport and Head ofLao PDR dalam sambutannya menyampaikan bahwaagenda utama ASEAN MRSSWG adalah meneguhkan komitmen seluruh negara anggota ASEAN terhadap realisasi dari“A Global Decade of Action for Road Safety 2011-2020”danmendorong negara anggota ASEAN untuk saling berbagi perkembangan dalam rangkapersiapan dan implementasi dariDecade Road Safety Strategies and Action Plans.Siphandone mengharapkan pertemuan ASEAN MRSSWG kali ini memberikan hasil yang produktif dalam rangka pencapaian target penurunan angka kecelakaan hingga 50% pada2020, sebagaimana yang diamanatkan dalam Deklarasi Moskow.
Dalam forum pertemuan tersebut, masing-masing delegasi saling bertukar pandangan terkaitthe Formulation of the ASEAN Regional Road Safety Strategy Plan2010-2020. Forum pun menggarisbawahi bahwa negara-negara anggota ASEAN memiliki level yang berbeda satudengan lainnya dalam pembangunan isu keselamatan jalan. Pertemuan menegaskan bahwa formulathe ASEAN Regional Strategy harus berdasarkan pada rencana aksi dari 10 negara anggota ASEAN. Pada pertemuan kali ini, Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Thailanddan Vietnam telah menyampaikanAnnual Road Safety Work Plan kepada Sekretariat ASEAN. Negara anggota ASEAN yang belum menyampaikan rencana aksi nasional diminta untuk menyampaikannya selambat-lambatnya 31 Desember 2012.
Pada akhir Pertemuan ke-3 ASEAN MRSSWG, perwakilan dari Asian Development Bank(ADB) memberikan presentasi mengenai proyek bantuan teknis terkait peningkatankeselamatan di ASEAN. Hasil dari bantuan teknis ini diharapkan akan memperkuat kapasitas dan kemampuan untuk monitoring dan analisis data kecelakaan di jalan, memperkuat kapasitas untuk mengimplementasikan strategi dari road safety, memperkuat isu keselamatan bagi pengendara sepeda motor, memperbaiki aspek penegakan hukum oleh polisi lalu lintas,dan meningkatkan pemahaman publik terhadap isu keselamatan jalan.Technical assistance tersebut akan didanai dalam bentuk grant oleh the Japan Fund for Property Reduction dan diimplementasikan selama kurun waktu 24 bulan dimulai dari 1 Juli 2012 sampai dengan 30 Juni 2014. Konsultan ADB akan melakukan penelitian di seluruh negara anggota ASEAN untuk mendapatkan kondisi terkini terkait fokus, kemampuan dan kebutuhan khusus road safety dari masing-masing negara anggota ASEAN.
Pertemuan ke-3 ASEAN MRSSWG menyepakati dan menunjuk Laos sebagai Lead Country Coordinator untuk inisiatif pembentukan ASEAN Road Safety Centre sebagaimana yang diusulkan dalam Brunei Action Plan. Laos diminta oleh forum pertemuan untuk mempersiapkan concept paper pengusulan ASEAN Road Safety Centre pada pertemuan ASEAN MRSSWG mendatang.(RS)