(Tasikmalaya, 23/7/2012) Jalan alternatif Gentong yang berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Garut diharapkan sudah bisa digunakan pada H-7 lebaran 2012 (1433 H).
 
Jalan alternatif yang saat ini sedang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum ini memiliki panjang 1,2 kilometer dengan lebar jalan 7 meter. Jalan ini nantinya akan digunakan untuk lajur satu arah dari Tasikmalaya menuju Garut dan Bandung. Adapun  arah sebaliknya dari Bandung dan Garut menuju Tasikmalaya menggunakan jalur yang lama.
 
"Kami akan usahakan pada H-7 jalan alternatif Gentong ini sudah bisa di aspal satu lapis sehingga bisa dilalui kendaraan bermotor roda dua, roda empat dan lebih," kata Masriyanto, Kepala Balai IV Jalan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum ketika memberi penjelasan kepada Menteri Perhubungan EE Mangindaan dan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo saat melakukan peninjauan jalur lingkar Nagrek dan kalur alternatif Gentong, Senin (23/7).
 
Atas penjelasan dari Masriyanto yang sangat meyakinkan bahwa pada H-7 jalan alternatif tersebut dapat berfungsi, Menhub mengatakan bahwa kita harus percaya pada pimpinan proyek dan kontraktor yang diberi tugas untuk menyelesaikan jalan alternatif tersebut. 
 
"Kalaupun kira ada yang ragu, kita tetap harus percaya pada waktunya jalan alternatif ini dapat dipergunakan demi lancarnya arus mudik," kata Menhub.
 
Dari pemantauan www.dephub.go.id di lapangan, saat ini sebagian jalan dalam pengerjaan pengerasan. Jembatan yang membentang juga sudah jadi dan dapat dilalui oleh kendaraan kecil maupun besar seperti bus dan truk. Tidak ada penjelasan berapa nilai  investasi untuk proyek ini dan berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga pengerjaan ini benar-benar selesai.
 
Bila pengerjaan jalan alternatif ini dapat diselesaikan sebagaimana keyakinan pimpro dan kontraktor, Menhub yakin pada saat arus mudik lebaran nanti tidak akan terjadi kemacetan sebagaimana oelaksanaan mudik lebaran tahun lalu. Karena saat itu selain kondisi jalan yang menurun dan berkelok-kelok, jalan tersebut juga hanya mampu untuk dua mobil dalam kondisi berpapasan.
 
Jika jalan alternatif yang posisinya berada di atas jalan lama, maka diyakini kemacetan bisa teratasi, setidaknya tidak tidak lebih macet dari tahun-tahun sebelumnya. "Kita hanya bisa bantu doa supaya tidak turun hujan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai jadwal yang direncanakan," kata Menhub. (JO)