JAKARTA – Berbagai upaya dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 sudah dilakukan, mulai dari penerapan protokol kesehatan (prokes 3M hingga 5M), isolasi mandiri, partial lock down atau yang kerap disebut pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan PPKM, hingga vaksinasi massal.

Serangkaian kebijakan tersebut sudah berjalan selama satu setengah tahun, namun pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Bahkan pada 27 Juni 2021, tercatat penularan kasus baru tertinggi sejak pertama ditemukan virus tersebut di Indonesia (awal Maret 2020), sebanyak 21.342 kasus.

Penyebaran virus SarsCov-2 mulai dari kota besar hingga di daerah-daerah, bahkan di Ibukota Jakarta, penambahan kasus baru Covid-19 mencapai jumlah tertinggi 9,394 kasus baru, hingga jumlah total seluruh kasus orang yang terpapar 2.115.304.

Doa Sebagai Ikhtiar

Kondisi pandemi yang tidak juga berakhir, membuat masyarakat mengalami kegelisahan, kecemasan, dan frustasi karena dampak dari pandemi Covid-19 mempengaruhi semua kegiatan dan sektor usaha.

Di tengah upaya melawan panedemi Covid-19, Kementerian Perhubungan menggelar doa bersama dengan menghadirkan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta K.H. Nasaruddin Umar, sebagai upaya untuk mempertebal iman menghadapi dampak keganasan Virus SarsCov-2.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, salah seorang penyintas Covid-19, tetap optimis menghimbau seluruh ASN Kemenhub dan masyarakat di negeri ini untuk bersama-sama menghadapi pandemi Covid 19 dengan berikhtiar, sabar, dan berdoa memohon kekuatan kepada yang Maha Kuasa.

"Sungguh pandemi Covid-19 ujian berat bagi kita semuanya. Itulah mengapa saya meminta diselenggarakan acara ini agar kita bisa saling menguatkan dan mendengarkan tausiyah, siraman rohani dari Imam Besar Istiqlal Jakarta," katanya, pada Minggu (27/6).

Tetap Waspada

Menhub Budi Karya Sumadi menyebut jumlah kasus Covid 19 makin merebak di beberapa pekan terakhir dan berharap jajarannya tetap mewaspadai terhadap munculnya gejala ini. Hal itu dikarenakan ditemukannya varian baru, yakni varian delta yang juga menjadi pemicu tsunami Covid-19 di India beberapa waktu lalu.

"Dalam satu hari ada penambahan yang luar biasa. Sehari sebelum kita menggelar doa bersama tercatat lebih dari 21.000 yang terpapar. Ini merupakan rekor dari hari-hari sebelumnya. Dari jumlah itu, sebanyak 2,7 persen atau 56.000 orang meninggal dunia," jelasnya.

Dalam sambutannya, Menhub Budi Karya Sumadi menyebut tahun kemarin dan tahun ini merupakan tahun yang cukup berat akibat pandemi Covid-19 yang berdampak sangat besar terhadap seluruh sektor kehidupan, termasuk sektor transportasi.

Di tengah kondisi tersebut, lanjutnya, Kemenhub sebagai regulator di sektor transportasi dituntut tetap memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

"Sebagai regulator, kita tidak hanya dituntut untuk tetap mampu menjaga diri kita tetap sehat, namun kita juga harus membuat kebijakan bertransportasi yang dapat menjadi pedoman masyarakat dalam beraktifitas sehingga tetap sehat, produktif, dan aman dari Covid-19,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menhub Budi juga menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam kepada sejumlah pegawai Kemenhub yang telah meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 dan mendoakan kesembuhan bagi para pegawai Kemenhub yang tengah berjuang untuk sembuh dari virus tersebut.

Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta K.H. Nasaruddin Umar mengapresiasi acara doa bersama yang digagas Kemenhub tersebut.

Pasalnya, Kemenhub merupakan kementerian pertama yang berinisiatif melaksanakan acara tersebut bahkan mendahului Presiden, Wakil Presiden, dan Kementerian Agama.

"Doa bersama gagasan Kemenhub mestinya harus dilakukan secara nasional. Seingat saya baru satu kementerian yang melakukan hal seperti ini. Justru gagasan cerdas secara spritual ini muncul dari kemenhub," ujar KH Nasaruddin Umar. (IS/AS/HG/HT/JD)