Jakarta – Kementerian Perhubungan meraih penghargaan sebagai satuan kerja (Satker) terbaik untuk pemrakasa proyek SBSN tahun 2020 dalam acara Forum Kebijakan Pembiayaan Proyek Infrastruktur melalui SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) yang diselenggarakan secara virtual oleh Kementerian Keuangan pada Rabu, (20/1).
Penghargaan tersebut diraih oleh dua Satker di lingkungan Kemenhub yaitu : Pertama, Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk proyek Pengembangan Bandara Muhammad Salahuddin Bima. Kedua, diraih oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Utara dalam proyek Pembangunan Jalur Kerta Api Trans Sumatera Rantau Prapat-Kota Pinang Segmen I.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Menkeu dan Kepala Bappenas yang telah mempercayakan kepada kami untuk mengelola dana SBSN sebagai sumber ruang fiskal tambahan untuk percepatan pengembangan infrastruktur transportasi mulai tahun 2013 sampai sekarang, “ jelas Menhub.
Menhub mengatakan pembiayaan SBSN menjadi alternatif pembiayaan kreatif yang sangat membantu Kemenhub dalam melakukan pembangunan infrastruktur transportasi di tengah terbatasnya anggaran yang bersumber dari rupiah murni.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengucapkan terima kasih kepada Kemenhub sebagai salah satu Kementerian yang sudah menggunakan SBSN.
“Kerjasama dengan kementerian lembaga menjadi sangat penting, saya secara pribadi dan dari Kementerian Keuangan mengucapkan terima kasih kepada Menteri Perhubungan yang juga termasuk champion, karena terus berusaha menjadikan proyek infrastruktur perhubungan sebagai partner SBSN yang membuat kami bersemangat,”ungkap Menkeu Sri Mulyani.
Pembiayaan proyek SBSN di Kemenhub terus berkembang setiap tahunnya. Pada tahun 2013, Kemenhub menjadi satu-satunya Kementerian yang mempunyai proyek dengan pembiayaan SBSN yakni sebesar Rp. 800 Miliar. Pada tahun 2020 terus meningkat nilainya mencapai Rp. 6,91 Triliun.
Pada tahun 2021, Kemenhub mendapatkan alokasi anggaran SBSN sebesar Rp.5,67 T atau sebesar 12,41% dari total anggaran Kementerian Perhubungan dengan rincian Rp. 4,1 T di Ditjen Perkeretaapian, Rp167,4 M di Ditjen Perhubungan Darat, Rp. 225,1 M Ditjen Perhubungan Laut dan Rp. 1,2 T di Ditjen Perhubungan Udara.
Kegiatan pembangunan infrastruktur transportasi yang dibiayai SBSN seperti : Jalur KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Jalur KA Makassar-Parepare, Jalur Ka Araskabu-Siantar, Fasilitas Perkeretaapian Manggarai-Jatinegara untuk sektor perkeretaapian. Terminal Anak Air Padang, Pelabuhan Penyeberangan Tomia dan Binongko untuk sektor perhubungan darat. Pelabuhan Nabire dan Pelabuhan Kambuno untuk sektor perhubungan laut. Serta Bandara Marinda Raja Ampat, dan Bandara Nabire untuk sektor udara. (LKW/RDL/LA/JD)