JAKARTA – Selama ini kemacetan, antrian kendaraan dan tidak seimbangnya antara dermaga Pelabuhan di Merak – Bakauheni dengan jumlah kapal dan dermaga di pelabuhan tersebut menjadi permasalahan yang kerap terjadi. Hal tersebut dapat diatasi dengan beberapa cara seperti disampaikan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan.

Yang pertama, menurut Menhub, agar lalu lintas kapal tidak terganggu, idealnya jika di pelabuhan dibangun minimal 10 dermaga. “Merak – bakauheni minim dermaga ada sepuluh. Kalau ujung sini sepuluh, ujung sana juga sepuluh dermaga,” ujar Menhub Jonan saat memberikan keterangan pers kepada wartawan, Rabu (25/11) di kantor Kemenhub Jakarta.

Ia mengungkapkan, saat bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu dipelabuhan Merak, sempat membahas rencana pengembangan pelabuhan Merak dan Bakauheni.

Ia mengatakan bahwa Kemenhub akan mendukung rencana pengembangan kedua pelabuhan tersebut dari sisi persyaratan safety (keselamatan), sementara pengusahaan pelabuhan tekait investasi akan lebih banyak dilakukan PT. ASDP.

Selanjutnya, untuk lebih mengoptimalkan lalu lintas kapal di pelabuhan, cara kedua, menurut Menhub Jonan, kedepan akan bisa dilakukan pembatasan jenis kapal yang berioperasi. Kemenhub akan memprioritaskan izin kapal-kapal besar untuk melayani penyeberangan Merak-Bakauheni.

“Misalnya dalam lima tahun kapal dibatasi minimal kapal 5000 DWT yang beroperasi. Jika berhasil, dalam 10 tahun kedepan yang beroperasi kapal minimal 10.000 DWT. jadi pakai kapal kapasitas besar. ,” ungkap Menhub.

Hal tersebut menurutnya lebih cepat dan dapat dilakukan segera ketimbang membangun lagi pelabuhan-pelabuhan baru. (RDH)