JAKARTA - Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung selama ini dikenal sebagai kota Timah. Keterbatasan sumber daya alam timah di kota ini membuat Belitung harus mulai berpikir sektor apa yang menjadi tulang punggung perekonomian. Daerah yang dijadikan lokasi film Laskar Pelangi di pulau ini membuka mata betapa banyak tempat wisata potensial di Belitung. Berangkat dari itu, Pulau Belitung (Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur) mulai bertransformasi menjadi kota wisata.

Berbagai pembenahan pun dilakukan, dimana konektivitas wilayah via transportasi menjadi hal yang vital bagi berkembangnya kota Belitung. Bandara HAS Hanandjoedin, Tanjung Pandan dan pelabuhan kapal pesiar pun siap dikembangkan untuk mendukung potensi daerah dan mendongkrak wisata bahari Belitung.

Pada pekan lalu, telah diselenggarakan Lokakarya dengan tema “Menata Transportasi, Meningkatkan Daya Saing”, dengan subtema “Rencana Pengembangan Transportasi di Belitung”.Dalam lokakarya tersebut menghadirkan sejumlah pembicara diantaranya, Bobby R. Mamahit (Dirjen Perhubungan Laut), Agus Santoso (Direktur Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara), Imran Rasyid (Sesditjen Perkeretapian).

Narasumber lainnya, Direktur Operasi PT Garuda Indonesia (Persero) Capt. Novianto Herupratomo, Dirut PT Citilink Albert Burhan, pengamat transportasi Djoko Setijowarno, Kepala Bandara Hanandjoeddin Tanjung Pandan Suparno, dan Bupati Belitung Sahani Saleh.

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt. Bobby R. Mamahit mengatakan, Kabupaten Belitung merupakan contoh dimana dunia laut menyimpan potensi besar untuk dikembangkan. Namun tantangannya membutuhkan dukungan banyak pihak mulai dari pemerintah, swasta, sampai pendanaan.

Industri perbankan misalnya hingga kini masih belum menganggap sektor pelayaran nasional menguntungkan. Hal tersebut tercermin dari kecilnya penyaluran kredit perbankan untuk sektor pelayaran.

“Padahal, pemberian kredit penting untuk membangun sektor pelayaran nasional. Terlebih, Indonesia saat ini tengah berupaya mewujudkan tol laut agar konektivitas antarpulau bisa semakin baik,” kata Bobby.

Bobby mengatakan, Kemenhub akan berupaya semaksimal mungkin mendesak perbankan agar mau mengucurkan kredit ke sektor pelayaran dengan mudah. “Kredit di laut masih tersendat-sendat. Perlu upaya agar bank mau memberi pinjaman fasilitas kredit kepada sektor pelayaran,” ujarnya.

Salah satu caranya dengan melakukan pembicaraan pada Kementerian Keuangan. “Kami juga upayakan soal pajak ke Dirjen Pajak dan ke Kemenkeu meminta upaya fasilitas kredit perbankan supaya dipermudah,” tandas Bobby.

Di sektor udara, kondisinya lebih baik. Sudah ada sejumlah maskapai yang beroperasi di bandara H. AS Hananjoedin, diantaranya Garuda Indonesia, Citilink dan Sriwijaya Air. Pemerintah sendiri akan meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur di Kabupaten Belitung, dengan mengembangkan Bandara kelas 1, H AS Hananjoedin dan pelabuhan kapal pesiar. Ini dilakukan untuk mendukung potensi daerah dan mendongkrak wisata bahari Belitung.

Direktur Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso mengatakan, perkembangan bandara di Negeri Laskar Pelangi tersebut semakin meningkat dari tahun ke tahun.

“Tapi masih harus terus dikembangkan. Kalau fisik kekerasan tanah di runway bandara ini rata-rata sudah sama dengan bandara lain. Landasan bisa mendaratkan Airbus A-320. Cuma runway harus ditambah, sekarang baru 2.260 meter seharusnya sudah 2.500 meter. Sehingga pendaratan pesawat bisa sempurna,” kata dia.

Dia menambahkan, dibutuhkan perpanjangan runway mencapai 275 meter hingga sesuai dengan standar bandara kelas 1 yakni 2.500 meter. “Tahun ini diusahakan perpanjangan runway dengan anggaran APBN senilai Rp18 miliar. Tapi sepertinya baru bisa dilakukan perpanjangan 100 meter sebab terkendala lahan,” imbuhnya.

Butuh Akses Dermaga

Bupati Belitung Sahani Saleh yang turut menjadi pembicara mengatakan, Belitung sangat berpotensi sebagai destinasi wisata bahari. Selain akses bandara, dibutuhkan juga akses dermaga dalam rangka potensi tersebut.

“Dengan anggaran yang ada pemerintah kabupaten juga akan membangun dermaga khusus kapal pesiar atau marina. Jadi marina itu rencananya akan dibangun di Tanjung Kelayang dalam rangka mendongkrak potensi wisata Belitung,” jelas Sahani.

Menurutnya, pembangunan marina akan dilakukan oleh Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung hanya akan menyiapkan masterplan pembangunan.

“Ini dari Kemenko Maritim, dan kita ingin yacht (kapal pesiar) dunia yang ikut sail Indonesia bisa mengunjungi Tanjung Kelayang. Tahun ini semoga dibangun karena kita sekarang sedang lengkapi dokumen,” harapnya.

Kementerian Koordinator Maritim telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 6 miliar, dan Pemerintah Kabupaten Belitung ditugasi membuat master plan. “Kita hanya ditugasi membuat perencanaannya saja, termasuk analisis dampak lingkungannya,” ucap Sahani.

Sebagai destinasi wisata, lanjutnya, Belitung diharapkan bisa menggenjot pendapatan daerah di sektor pariwisata. Saat ini, wisata Belitung mayoritas masih dikunjungi masyarakat dalam negeri atau 70% wisatawan lokal serta sisanya dari luar dengan jumlah wisatawan rata-rata mencapai 200 ribu wisatawan per tahun. Memiliki 100 pulau di daerahnya, pemerintah daerah mengajak investor dalam maupun luar negeri untuk dapat mengembangkan pariwisata yang ada di Kabupaten Belitung.

Sahani menjelaskan, Kabupaten Belitung juga sedang melakukan pengembangan objek wisata darat seperti kawasan Geopark dengan mengandalkan situs bebatuan yang unik dan besar yang berada di daerah Belitung yang dikemas dengan hutan lindung yang alami dan wisata agropolitan untuk dijadikan destinasi pariwisata di Belitung.

Potensi investasi di bidang pariwisata yang ditawarkan Kabupaten Belitung kepada para investor adalah bidang perhotelan, dan pelabuhan marina dimana pemerintah daerah membuka beberapa titik yang telah ditentukan untuk dikembangkan menjadi pelabuhan marina (kapal-kapal yacht).

Selain itu juga memberikan peluang investasi bagi para investor yang ingin berinvestasi di bidang perikanan dan hasil laut dan juga perkebunan.

Kemudahan dan keuntungan yang diberikan investor yang ingin menanamkan modal di Kabupaten Belitung adalah pemerintah daerah akan memberikan keamanan dalam berinvestasi yang didukung oleh letak geografis dan kondisi keamanan yang kondusif.

Selain itu investor akan diberikan kemudahan dalam perizinan pariwisata dengan bea bebas, juga ketersediaan lahan yang masih memadai.

Pemerintah daerah berharap dengan adanya pengembangan pariwisata di Kabupaten Belitung melalui para investor yang menanamkan modalnya di Belitung, mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan pendapatan daerah yang memberikan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. (BUN)