GRESIK (9/3) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo hari ini (9/3) meresmikan 11 (sebelas) uni Kapal Pendukung Tol Laut di Kawasan JIIPE Gresik Provinsi Jawa Timur. Dengan diresmikannya kapal pendukung tol laut, kesebelas unit kapal tersebut segera dapat dioperasikan guna melayani masyarakat dan mendukung konektifitas antarwilayah di Indonesia.
Demikian disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Dwi Budi Sutrisno saat menghadiri acara Peresmian Kapal Pendukung Tol Laut di Gresik Jawa Timur (9/3).
Selain peresmian kapal pendukung tol laut, lanjut Dwi, Presiden juga meresmikan kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) dimana di dalamnya terdapat 3 (tiga) kawasan terintegrasi yaitu kawasan industri, perumahan serta pelabuhan Berlian Manyar Sejahtera (BMS) yang dikena dengan sebutan Terminal Manyar Pelabuhan Gresik.
Dari total 11 (sebelas) unit kapal, Presiden Joko Widodo secara simbolis menandatangani 6 (enam) prasasti/plat kapal yang mewakili tipe masing-masing kapal dan dilanjutkan dengan peninjauan kapal-kapal tersebut di dermaga Pelabuhan Berlian Manyar Sejahtera Gresik.
Dwi menyebutkan, kesebelas kapal yang diresmikan terdiri dari 1 (satu) unit Kapal Perintis GT 2000, 5 (lima) unit Kapal Perintis GT 1200, 2 (dua) unit Kapal Kontainer 100 Teus, 1 (satu) unit Kapal Ternak, 1 (satu) unit Kapal Kelas I Kenavigasian, dan 1 (satu) unit Kapal Latih yang ditempatkan di Politeknik Pelayaran Surabaya.
Menurut Dwi, dengan dibangunnya sarana dan prasarana transportasi laut di seluruh penjuru tanah air Indonesia diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah dan meningkatkan pemerataan pembangunan nasional yang pada akhirnya berdampak pada tingkat perekonomian masyarakat baik di wilayah barat maupun wilayah timur Indonesia.
Sementara itu, Terminal Manyar yang berada di area JIIPE dirancang menjadi pelabuhan multipurpose yang mampu memfasilitasi bongkar muat curah kering, curah cair, general cargo, dan peti kemas, serta memiliki kedalaman hingga -16 mLWS sehingga mampu disandari oleh kapal berukuran besar hingga 100.000 DWT," jelas Dwi.
Dengan adanya pembangunan infrastruktur dan pengembangan potensi kemaritiman Indonesia tersebut merupakan bentuk kehadiran negara dan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan program Nawacita untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Berikut adalah 11 (sebelas) unit kapal Kementerian Perhubungan pendukung program Tol Laut yang diresmikan oleh Presiden RI :
1)1 (satu) unit Kapal Perintis ukuran GT 2000 yang diberi nama KM.Sabuk Nusantara 78 dengan panjang 68,5 meter, kapasitas penumpang 466 orang, kapasitas ruang muat 150 Ton.
2) 5 (lima) unit Kapal Perintis ukuran GT 1200 yang diberi nama KM.Sabuk Nusantara 99, KM.Sabuk Nusantara 100, KM.Sabuk Nusantara 101, KM.Sabuk Nusantara 102, dan KM.Sabuk Nusantara 103. Kapal perintis ukuran GT 1200 ini memiliki panjang 62,80 meter, kapasitas penumpang 400 orang, dan kapasitas ruang muat 50 Ton.
3) 2 (dua) unit Kapal Kontainer 100 Teus, yang diberi nama KM.Kendhaga Nusantara 7 dan KM.Kendhaga Nusantara 9, yang memiliki spesifikasi panjang 74,5 meter dan kapasitas kontainer 100 TEUs.
4) 1 (satu) unit Kapal Ternak yang diberi nama KM.Camara Nusantara 5 dengan spesifikasi panjang 69,78 meter, kapasitas ternak 500 ekor, kapasitas ruang muat 150 ton.
5) 1 (satu) unit Kapal Kelas I Kenavigasian KN. Masalembo yang memiliki tugas untuk menciptakan alur pelayaran yang aman dan perawatan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP). Adapun kapal kenavigasian ini memiliki panjang 60 meter, lebar 11 meter, dan kecepatan 15 knot.
6)1 (satu) unit Kapal Latih Special Purpose GT 1200.
Dengan adanya kapal latih ini diharapkan dapat mempermudah para taruna untuk melaksanakan praktek berlayar serta dapat juga dapat dimanfaatkan untuk melayani rute pelayaran perintis.