Jakarta – Kegiatan perkuliahan program Magister Terapan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Indonesia (STIP) resmi dimulai. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membuka secara virtual kegiatan pembukaan dan orientasi kampus mahasiswa baru program Magister Terapan di STIP, pada Kamis (19/8).
Menhub mengatakan, di tengah situasi pandemi Covid-19, Kemenhub terus berkomitmen dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul, kompeten dan profesional di bidang kemaritiman dan mampu bersaing baik di nasional maupun dunia internasional.
“Ini merupakan satu aktualisasi yang patut dibanggakan dan diapresiasi bahwa di tengah pandemi kita mampu membuka sekolah magister terapan di sekolah tinggi pelayaran. Perguruan Tinggi maritim memiliki peran penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang handal, inovatif, kreatif dan berdaya saing baik secara nasional maupun internasional untuk mewujudkan konektivitas dan keselamatan pelayaran,” jelas Menhub.
Menhub mengungkapkan, pengembangan SDM merupakan salah satu prioritas Presiden RI di masa kepemimpinan periode ke-2 ini. Menhub berharap, penyelenggaraan program Magister Terapan STIP ini dapat melahirkan momentum sejarah di dunia pendidikan maritim.
“Kita harus merujuk dari sekolah unggulan. Oleh karenanya perguruan tinggi di sektor transportasi ini harus di improve, bahasa pengantarnya pun menggunakan bahasa internasioanal. Untuk dosen perlu banyak tulisan ilmiah dan harus sekolah, karena kalian lah yang akan mendidik para mahasiswa kampus agar memiliki kompetensi yang baik dan bisa bersaing,” ujar Menhub.
Sementara itu Plt. Ka BPSDM, Dr. Capt Antoni Arif Priadi, M.Sc melaporkan, STIP telah mendapatkan izin dari Kemenkibud RI untuk menyelenggarakan program Magister Terapan, dengan dua program studi yaitu: Program Studi Pemasaran, Inovasi, dan Teknologi (M.Tr.M) dan Program Studi Teknik Keselamatan dan Resiko (M.TR.T). Dengan rentang studi selama 4 semester (2 tahun).
Adapun jumlah mahasiswa yang lulus seleksi dalam program Magister Terapan di STIP sebanyak 60 orang. Dengan rincian, 34 orang untuk Prodi Pemasaran, Inovasi, dan Teknologi, dan 26 orang untuk Prodi Teknik Keselamatan dan Resiko.
Sebagai informasi, Program Pendidikan Magister Terapan ini diperuntukkan bagi lulusan Program Sarjana Terapan (D-IV) atau Sarjana (S1). Dengan tujuan pemenuhan kebutuhan SDM profesional secara kompeten dan link and match dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Metode pembelajaran yang dilakukan adalah Project Based Learning Problem Solving. Pembelajaran berbasis praktek yang tinggi untuk menguatkan kemampuan analisis pada masalah-masalah riil di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Turut hadir secara virtual dalam acara tersebut Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Wikan Sakarinto, Ketua STIP Amiruddin, dan para mahasiswa Magister Terapan STIP. (LKW/RDL/LA/JD).